Mohon tunggu...
Beryn Imtihan
Beryn Imtihan Mohon Tunggu... Konsultan - Penikmat Kopi

Saat ini mengabdi pada desa. Kopi satu-satunya hal yang selalu menarik perhatiannya...

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Ujian Nasional, BLT, dan Keluarga Miskin: Dilema Orang Tua di Desa

4 Januari 2025   20:01 Diperbarui: 6 Januari 2025   11:03 83
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Penyaluran Bantuan Langsung Tunai (sumber: dokpri)

Dalam masyarakat dengan tingkat kemiskinan tinggi, seperti yang ditemukan di desa-desa Lombok Tengah, kualitas pendidikan akan sangat dipengaruhi oleh kemampuan orang tua untuk mendukung anak-anak mereka secara finansial dan emosional (Mardhani, 2020).

Dengan demikian, keberhasilan pendidikan bukan hanya diukur dari seberapa baik siswa menghadapi ujian, tetapi juga bagaimana mereka mendapatkan kesempatan yang setara dalam mengakses sumber daya yang dibutuhkan.

Kenyataan ini menciptakan tantangan besar bagi pemerintah dalam merumuskan kebijakan pendidikan yang inklusif dan dapat diakses oleh semua lapisan masyarakat, tanpa terkecuali.

Program BLT yang dimaksudkan untuk membantu masyarakat miskin seharusnya dapat dioptimalkan untuk mendukung pendidikan anak-anak mereka. Jika kebijakan ini tidak diintegrasikan dengan strategi pendidikan yang lebih menyeluruh, maka dampaknya tidak akan maksimal.

Hal ini menuntut adanya pendekatan yang lebih berkelanjutan dan memperhatikan aspek sosial ekonomi masyarakat dalam merumuskan kebijakan pendidikan yang lebih baik.

Pada akhirnya, Ujian Nasional harus dilihat dalam konteks yang lebih luas. Bukan hanya sebagai ukuran keberhasilan akademik siswa, tetapi juga sebagai bagian dari sistem pendidikan yang harus adil dan setara untuk semua.

Tanpa memperhatikan faktor-faktor eksternal yang mempengaruhi pendidikan, seperti kondisi ekonomi keluarga, ujian ini hanya akan menjadi beban tambahan yang semakin memperlebar kesenjangan pendidikan di Indonesia.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun