Mohon tunggu...
Beryn Imtihan
Beryn Imtihan Mohon Tunggu... Konsultan - Penikmat Kopi

Saat ini mengabdi pada desa. Kopi satu-satunya hal yang selalu menarik perhatiannya...

Selanjutnya

Tutup

Vox Pop Artikel Utama

Perubahan Elektoral dan Masa Depan Desa

4 Januari 2025   07:03 Diperbarui: 5 Januari 2025   20:07 112
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi (KOMPAS/TOTO SIHONO)

Penghapusan presidential threshold oleh Mahkamah Konstitusi (MK) membuka peluang demokrasi lebih inklusif. Semua partai politik peserta pemilu kini dapat mencalonkan presiden tanpa terikat perolehan suara legislatif, mengakhiri mekanisme politik eksklusif yang sebelumnya membatasi pencalonan berdasarkan ambang batas suara tertentu.

Langkah ini membuka ruang kompetisi yang lebih sehat, tidak hanya di tingkat nasional tetapi juga di tingkat akar rumput, termasuk desa.

Desa, yang selama ini dianggap sebagai elemen pasif dalam dinamika politik nasional, kini memiliki peluang berkontribusi lebih signifikan dalam menentukan masa depan bangsa.

Suara masyarakat desa kini lebih relevan karena setiap partai, besar maupun kecil, memiliki kesempatan yang sama mencalonkan kandidatnya.

Seperti yang diungkapkan Antlöv (2003), desa bukan hanya unit administratif terkecil, tetapi juga pusat aktivitas politik yang menentukan arah pembangunan daerah dan bahkan nasional.

Dengan keputusan Mahkamah Konstitusi (MK) ini, peran desa semakin diperkuat melalui partisipasi yang lebih luas dan inklusif.

Tidak hanya suara desa akan semakin dihargai, tetapi desa juga berpotensi menjadi lokus dari munculnya pemimpin baru yang memahami persoalan lokal sekaligus memiliki visi nasional.

Keputusan ini juga membawa dampak langsung terhadap partai-partai politik.

Selama ini, partai kecil kerap tersingkir dari arena pencalonan presiden karena tidak mampu memenuhi persyaratan ambang batas.

Dengan penghapusan ambang batas, partai-partai ini mendapatkan kesempatan mengajukan kandidat yang lebih merepresentasikan kepentingan masyarakat kecil, termasuk masyarakat pedesaan. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Vox Pop Selengkapnya
Lihat Vox Pop Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun