Kebijakan Dana Desa yang diproyeksikan meningkat pada 2025 hingga Rp71 triliun juga dapat menjadi peluang bagi desa untuk mengoptimalkan program pemberdayaan masyarakat (Kemendesa, 2024).
Namun, keberhasilan strategi ini memerlukan pendampingan intensif dari berbagai pihak. Penguatan kapasitas masyarakat dalam bidang kewirausahaan dan manajemen keuangan menjadi faktor kunci guna memastikan setiap peluang dimanfaatkan secara maksimal.Â
Selain itu, peran pemerintah daerah dalam memberikan akses permodalan dan pelatihan sangat diperlukan untuk meningkatkan daya saing masyarakat.
Di tengah berbagai upaya penyesuaian, penting untuk tetap menjaga keseimbangan antara kebutuhan jangka pendek dan panjang. Investasi kecil-kecilan, seperti menabung atau membeli emas, dapat menjadi langkah cerdas mengantisipasi kebutuhan di masa depan.
Buku Your Money or Your Life (Dominguez & Robin, 2008) menggarisbawahi pentingnya pendekatan yang lebih sadar terhadap keuangan pribadi, di mana setiap pengeluaran harus selaras dengan nilai dan tujuan hidup seseorang.
Akhirnya, langkah-langkah berhemat memang tidak bisa dihindari. Namun, hemat bukan hanya tentang mengurangi pengeluaran, melainkan juga tentang menciptakan peluang baru guna menghadapi tantangan dengan lebih cerdas dan optimis.
Sebagai catatan, hemat bukan berarti mengorbankan kualitas hidup. Melainkan, satu cara menciptakan kehidupan yang lebih terencana dan bebas dari tekanan finansial. Dengan mengadopsi gaya hidup sederhana tetapi tetap produktif, masyarakat dapat menghadapi 2025 dengan lebih optimis.
Sebagai orang desa, kami berharap masyarakat tidak hanya sekadar bertahan tetapi juga mampu beradaptasi dan berkembang. Kolaborasi antara pemerintah, pendamping, dan masyarakat menjadi kunci untuk mewujudkan hal tersebut.
Karena, seperti yang dikatakan oleh Amartya Sen dalam bukunya Development as Freedom (1999), pembangunan ekonomi sejatinya adalah tentang memperluas pilihan dan kebebasan bagi setiap individu.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H