Setelah jenis-jenis ancaman diidentifikasi, langkah berikutnya adalah melakukan pemeringkatan ancaman--hasil pemeringkatan dituangkan ke dalam tabel Penilaian Pemeringkatan Ancaman (lihat gambar 3), berdasarkan dua faktor utama, yaitu:
- Frekuensi: Seberapa sering bencana tersebut terjadi di desa.
- Dampak: Seberapa besar dampak bencana tersebut terhadap masyarakat, infrastruktur, dan lingkungan.
Pemeringkatan ini membantu tim penyusun untuk menentukan bencana mana yang paling mendesak untuk dihadapi dan memprioritaskan langkah-langkah mitigasi.
2.c.3. Penilaian Kerentanan
Penilaian kerentanan dilakukan untuk mengidentifikasi kelompok-kelompok masyarakat, aset, dan infrastruktur yang paling rentan terhadap bencana. Hasil penilaian dimasukkan ke dalam tabel pada gambar 4. Beberapa faktor kerentanan yang perlu diperhatikan antara lain:
- Kerentanan fisik: Kondisi bangunan dan infrastruktur desa.
- Kerentanan sosial: Kelompok masyarakat yang paling rentan seperti anak-anak, perempuan, lansia, dan penyandang disabilitas.
- Kerentanan ekonomi: Masyarakat dengan kondisi ekonomi rendah yang lebih sulit pulih dari bencana.
Penilaian kerentanan ini memberikan gambaran tentang siapa dan apa yang paling berisiko terkena dampak bencana.
2.c.4. Penilaian Kapasitas pada Aset Berisiko
Setelah mengidentifikasi kerentanan, dilakukan penilaian kapasitas untuk menilai sumber daya yang dimiliki desa dalam menghadapi bencana. Hasil penilaian kapasitas dituangkan ke dalam tabel pada gambar 5. Kapasitas ini mencakup:
- Sumber daya manusia: Kesiapan masyarakat dalam menghadapi bencana, termasuk pelatihan kesiapsiagaan.
- Sumber daya material: Ketersediaan alat-alat darurat, tempat pengungsian, serta infrastruktur yang tangguh.
- Institusi lokal: Keberadaan kelompok atau organisasi lokal yang aktif dalam mitigasi bencana.
Penilaian ini membantu tim penyusun memahami kekuatan dan kelemahan desa dalam menghadapi bencana.
2.c.5. Penilaian Tingkat Risiko
Tingkat risiko bencana dihitung dengan mempertimbangkan tiga elemen utama: ancaman, kerentanan, dan kapasitas. Hasil dari penilaian ini memberikan gambaran keseluruhan tentang tingkat risiko yang dihadapi oleh desa terhadap masing-masing jenis bencana. Semakin besar ancaman dan kerentanan, serta semakin rendah kapasitas yang dimiliki, semakin tinggi tingkat risiko bencana.
Hasil penilaian tingkat rsisiko kemudian dituangkan ke dalam tabel pada gambar 6 berikut: