Mohon tunggu...
Ikhwan Mansyur Situmeang
Ikhwan Mansyur Situmeang Mohon Tunggu... -

Staf Pusat Data dan Informasi Dewan Perwakilan Daerah Republik Indonesia

Selanjutnya

Tutup

Politik

M Ryaas Rasyid: “Betapa Konyol Meletakkan di Kabupaten/Kota, yang Saya Sendiri Menentangnya Dulu”

23 Februari 2012   02:47 Diperbarui: 25 Juni 2015   19:18 1069
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

“Calon-calon bupati/walikota belum tentu orang-orang yang berjiwa besar, beda dengan calon-calon presiden. Apalagi kalau belum berpengalaman politik sama sekali. Makanya, ada calon yang loncat ke sungai, gantung diri, gila. Satu bulan sebelum pilkada (pemilihan langsung kepala daerah) bom waktu pilkada. Saya prediksi semua yang akan terjadi. Kalau sekarang banyak terjadi, saya tidak ikut berdosa.”

Menurutnya, pilkada adalah salah satu penyebab korupsi kepala daerah dan terwujudnya pemerintahan yang tidak baik. “Dia harus bayar ongkos mahal. Saya observasi di Mamuju dan Nunukan. Ada beberapa desa yang penduduknya membuka pintu rumahnya sampai subuh dan memberi tanda di pintu rumahnya ‘menerima uang’.

“Kita harus mewariskan pemerintahan yang baik bagi masa depan generasi-generasi kita. Apakah hasil pilkada berhasil mewujudkan pemerintahan yang baik ketimbang pemilihan lewat DPRD? Kita sudah merasakan lebih banyak mudharatnya ketimbang manfaatnya. Tidak lebih baik. Kita jangan mengulur-ulur waktu. Berapa lagi uang negara yang dikorupsi. Belum lagi, hasil pilkada menganiaya birokrasi di daerah.”

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun