Mohon tunggu...
Esti Setyowati
Esti Setyowati Mohon Tunggu... Seniman - Bismillah

Librocubicularist.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Artikel Utama

Cerpen | Untuk Dihilangkan

4 Mei 2018   18:38 Diperbarui: 4 Mei 2018   22:51 2252
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber ilustrasi: lib.com.ua

"Bagaimana kamu bisa meramalkan banyak hal tentang aku? Bagaimana mungkin kamu tahu hal hal yang terbaik untukku? Bagaimana bisa?"

"Sedang kamu tidak pernah mengerti arti hadir apalagi takdir. Menurutmu, apa yang membuatku mati matian bertahan dari pengabaian? Semudah inikah kamu menukar segalanya?"

"Kamu..."

"Renjana, pulang sekarang ya. Jika kamu mencintaiku" potongnya sebelum aku menuntaskan kalimat terakhir.

Dia rapikan kembali rambutku yang basah oleh hujan.

"Renjana, kamu harus berbahagia"

Iya aku tahu.

Malam menggilas pestaku.

"Renjana, kau akan kenakan giwang itu jika kau telah menemukan pria baik baik. Aku mau melihatmu kembali pada duniamu. Jangan buang buku buku dalam rak, ya. Rawat terus bunga bunga. Akan tiba saatnya manusia luar biasa berlutut untuk melamarmu dengan buku dan bunga. Akan ada yang nantinya menebus giwangmu. Aku mau melihat Renjana yang cantik"

Dia kecup keningku, sesuatu yang suatu hari nanti harus kukenang.

Dia bisikkan sesuatu:

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun