"Maryam, shuutt shhuut"
"Saya gak mau bapak"
Ustadz Jaja menangkapku yang hampir kabur dari ruangan, dia membekap mulutku dan terus mencoba untuk membuatku mematuhinya. Akupun tak berdaya.
Setelah itu, aku tak pernah datang untuk mengaji.
Aku menceritakan hal ini kepada temanku yang juga mengaji disana, tapi dia tidak percaya.
Aku tidak tahu harus mengadu kepada siapa selain Allah
Aku merasa tidak bisa menceritakan hal ini kepada keluargaku
Lagi lagi aku hanya bisa berpasrah diri, meminta kepada Allah untuk membuka aib si Jaja sialan agar tidak ada korban yang lain
dan Alhamdulillah,Â
Doaku terkabul
Setahun kemudian, Jaja dilaporkan ke kantor polisi karena kasus pelecehan
Dan akhirnya aku ketahui, bahwa aku bukanlah korban pertama