"Mar, mau kemana?" Tanya Ustadz Jaja.
"Saya mau nemenin Kak Rizma, Pak, mau ikut bantu Umi juga"
"Disini aja"
"Emangnya kenapa, Pak?"
"Maryam waktu daftar disini bilangnya mau jadi Hafidz Qur'an, kan?" Tanyanya seraya mendekatiku.
Sejujurnya perasaanku sudah tidak enak.
"I, iya, pak, pengen banget" Jawabku dengan nada tak nyaman. Karena posisi Ustadz Jaja yang sekarang sudah duduk lesehan disebelahku.
'Cup'
"ASTAGFIRULLOHAL 'ADZIM, BAPAAK!!" Aku segera menjauh dari dirinya.
"Maryam kalo mau jadi hafidz harus nurut sama, Bapak, biar ilmunya berkah"
"Gak mau bapak"