Mohon tunggu...
Imma Soekoto
Imma Soekoto Mohon Tunggu... Freelancer - penerjemah, penulis,

Panggil saya Imma. Saya menikmati jalan kaki pagi dan minum kopi sambil mengkhayal dan mendengarkan musik

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Diet

26 September 2023   18:20 Diperbarui: 26 September 2023   18:34 151
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

“Aku mau diet!” kataku seperti sebuah sumpah.

Dia menatapku. Aku tahu dari matanya, dia tertawa, namun dia terlalu manis untuk menertawakan istrinya yang sedang nekad.

“Aku mau diet!” tegasku lagi.

“Ok, honey, apa saja yang kau mau, aku dukung.”

Mulai malam itu aku tidak mau makan malam, dan besok, pulang kerja, aku akan singgah di Century Health Care untuk membeli pil pelangsing. Aku tahu itu pasti akan sangat membantu. Seorang temanku berhasil menurunkan bobotnya sebanyak tujuh kilogram dalam waktu sepuluh hari ketika dia menelan pil berwarna kekuningan yang dibelinya di health care itu. Sementara aku kan hanya harus menurunkan sekitar dua atau tiga kilogram untuk bisa masuk ke celana Hermes itu. Jadi, tak payah lah!

Lalu kupikir, berat badanku akan turun lebih cepat lagi jika aku tak mampir ke “Lekker” toko kue sahabatku di ujung jalan itu, walau aku pasti akan merasa kehilangan sesuatu yang gurih dan legit dari lidahku. Aku tidak akan mengecap manisnya kue coklatnya yang berlapis selai beri hitam, dan juga pai ragunya …Selamat tinggal semuanya !

Oh, satu lagi, aku tidak akan menggunakan lift, baik di kantorku yang terletak di lantai empat, maupun di apartemen kami yang berada di lantai tiga. Jika itu kukerjakan setiap hari, aku yakin, aku bisa mencapai ukuran yang kubutuhkan dalam waktu yang tidak terlalu lama.

Tiga hari berlalu. Aku merasa agak loyo, tapi tidak semangatku. Ketika kujejakkan kakiku ke atas timbangan, jarum itu tak bergerak turun dari angka yang selalu ditunjuknya. Aku percaya, besok pasti jarum itu akan turun, karena hari ini aku merasa cukup aktif turun naik tangga mengurus segala keperluan presentasiku minggu depan. Apa lagi aku tadi lupa makan siang! Semangatku semakin menggebu.

Seminggu berlalu, aku belum merasa percaya diri untuk mencoba celana impianku itu. Pasalnya, berat badanku belum turun juga. Aku mulai menjadi sensitif jika membicarakan segala macam ukuran. Bahkan tadi pagi, ketika aku bertemu dengan teman kuliahku dulu, aku merasa sangat sedih mendengar komentarnya.

“Aduu..uh, kau makin segar saja!” serunya ceria.

‘Segar’, atau ‘seger’ ! Gawat. Kata-kata itu kan bentuk euphinisme untuk ‘gemuk’. Demikian juga dengan  kata-kata ‘tambah seksi’, ‘sehat amat’, dan ‘makin molig’. Kata-kata itulah yang sering kuucapkan sebagi seruan sopan santun  jika bertemu dengan teman-teman yang ‘berubah’. Tetapi sekarang, aku lah yang berubah. Alamaaa ...k!  

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun