Dinamika ekonomi internasional sangat memengaruhi sistem moneter global. Aktivitas ekonomi internasional menyebabkan ketergantungan dan integrasi ekonomi antar negara. Selain itu, perpindahan modal serta perubahan kondisi perekonomian global turut dipengaruhi oleh kegiatan ekonomi dunia. Tanpa terkecuali, uang sebagai alat tukar juga mengalami dinamika.
      Perubahan sistem moneter internasional sangat cepat berdampak pada penurunan supremasi dolar Amerika Serikat. Banyak negara telah lama menggunakan mata uang dolar Amerika Serikat dalam transaksi perdagangan internasional. Dolar Amerika Serikat ditetapkan sebagai mata uang utama untuk ekspor-impor. Akan tetapi, supremasi dolar Amerika Serikat semakin menurun pasca krisis moneter global pada tahun 2007-2008. Banyak negara mulai khawatir terhadap eksistensi dolar. Keadaan tersebut menjadi momentum kebangkitan negara dengan kekuatan baru dalam moneter internasional.  Â
      Penurunan supremasi dolar Amerika Serikat memicu terjadinya upaya dedolarisasi. Dolar Amerika Serikat dianggap sebagai sumber masalah atas krisis ekonomi tahun 2008. Oleh sebab itu, sejumlah negara mulai meninggalkan dolar. Secara singkat, dedolarisasi merupakan kebalikan dari dolarisasi. Dolarisasi adalah usaha mengadopsi dolar Amerika Serikat sebagai mata uang dan satuan hitung internasional. Sedangkan dedolariasi ialah upaya mengganti mata uang dolar Amerika Serikat dengan mata uang lain dalam perdagangan internasional. Upaya dedolarisasi digagas oleh sejumlah negara besar yang mulai meninggalkan mata uang dolar Amerika Serikat.
      Salah satu negara besar penggagas dedolarisasi ialah Republik Rakyat Tiongkok (RRT). Reformasi ekonomi nasional pada masa pemerintahan Deng Xiaoping memberikan dampak luar biasa terhadap Tiongkok. Ekonomi Tiongkok meningkat sekitar 10% per tahun. Hingga akhirnya, Tiongkok saat ini menjadi negara ekonomi besar kedua di dunia dan menggeser posisi Jepang. Pertumbuhan ekonomi Tiongkok terjadi secara pesat dan diprediksi mampu melampaui Amerika Serikat pada tahun 2030. Namun kebangkitan ekonomi Tiongkok tentu mengancam dominasi dolar Amerika Serikat. Terlebih lagi, pemerintah Tiongkok mendukung penuh dedolarisasi bahkan mengajak negara lain untuk meninggalkan dolar. Tiongkok memandang dedolarisasi sebagai momentum agar dapat mendominasi sistem moneter internasional.  Â
TEORI KEBIJAKAN MONETER
      Kebijakan moneter adalah faktor di luar kendali pemerintah sebuah negara yang memengaruhi kegiatan ekonomi nasional maupun intenasional. Kebijakan moneter berhubungan dengan upaya pemerintah mewujudkan pembangunan ekonomi. Kebijakan moneter dijalankan oleh bank sentral guna memengaruhi jumlah uang beredar dan kredit. Pengaruh kebijakan moneter berdampak pada aktivitas ekonomi masyarakat. Oleh karena itu, kebijakan moneter juga mengatur penambahan serta pengurangan jumlah uang beredar di masyarakat.
      Kebijakan moneter terbagi menjadi dua. Pertama, kebijakan moneter ekspansif (Monetary Expansive Policy). Kebijakan moneter ekspansif adalah keputusan pemerintah menambah jumlah uang beredar. Kebijakan ini bertujuan sebagai stimulus pertumbuhan ekonomi nasional. Namun kebijakan moneter ekspansif berisiko menyebabkan terjadinya inflasi.
Kedua, kebijakan moneter kontraktif (Monetary Contractive Policy). Kebijakan moneter kontraktif merupakan keputusan pemerintah untuk mengurangi jumlah peredaran uang. Kebijakan moneter kontraktif juga disebut dengan kebijakan uang ketat (Tight Money Policy). Misi utama aktualisasi kebijakan moneter kontraktif ialah menurunkan laju inflasi. Â
Â
TEORI STABILITAS NILAI TUKARÂ
      Stabilitas menjadi ketentuan utama suatu mata uang. Stabilitas mata uang dilihat dari dua arah yaitu internal dan eksternal. Sisi internal diartikan sebagai korelasi antara mata uang dengan harga barang dan jasa. Sedangkan sisi eksternal ialah perbandingan antara nilai mata uang sebuah negara dan nilai mata uang asing. Stabilitas nilai tukar dipengaruhi oleh struktur perekonomian nasional, sumber gejolak, serta kapabilitas para pengambil kebijakan.
      Stabilitas nilai tukar mata uang berpengaruh terhadap terjadinya apresiasi maupun depresiasi. Apresiasi adalah kenaikan nilai. Sedangkan depresiasi ialah penurunan atau penyusutan nilai. Fenomena apresiasi dan depresiasi ditentukan oleh iklim bisnis serta keadaan ekonomi sebuah negara. Mata uang akan mengalami depresiasi apabila nilainya terhadap mata uang asing menurun. Begitu juga sebaliknya, jika nilai mata uang nasional meningkat daripada mata uang asing maka terjadi apresiasi.
UPAYA DEDOLARISASI TIONGKOK
      Tiongkok telah melakukan sejumlah strategi demi mewujudkan keberhasilan dedolarisasi. Strategi utama Tiongkok ialah mengajak negara mitra dagang agar tidak lagi menggunakan dolar Amerika Serikat dalam transaksi perdagangan bilateral. Tiongkok mendorong negara mitra menggunakan mata uang nasional.
      Tiongkok mengajak negara Rusia menyetujui dedolarisasi. Pemerintah Tiongkok mengajak Rusia mengganti dolar Amerika Serikat dengan mata uang Yuan sebagai alat pembayaran dan investasi pada tahun 2019. Akan tetapi saat itu, Presiden Rusia Vladimir Putin menolak tawaran tersebut. Putin berpandangan bahwa Yuan masih terbatas secara konvertibilitas. Selain itu, Putin meyakini masih terlalu dini menjadikan Yuan sebagai alat transaksi pasar.
Namun sejak dijatuhi sanksi ekonomi dari Amerika Serikat pada tahun 2018, Rusia mendukung upaya dedolarisasi. Pemerintah Rusia melepaskan obligasi Amerika Serikat sebanyak US$ 81 miliar. Rusia juga menyepakati penggunaan mata uang Yuan dan Rubel dalam transaksi bilateral dengan Tiongkok. Pasca ikut mendukung dedolarisasi, pangsa Yuan mengalami peningkatan pesat sekitar 17,5% pada tahun 2020. Selain itu, Yuan Tiongkok menyumbang sebesar 30,4% kepemilikan dana kekayaan domestik serta 12,8% cadangan devisa Rusia. Bahkan perdagangan Tiongkok-Rusia melampaui U$100 miliar dari tahun 2018 hingga 2020.
Tiongkok juga berhasil mengajak Turki ikut mendukung dedolarisasi. Ketika sedang menghadapi krisis moneter tahun 2020, Tiongkok memberikan bantuan dana kepada Turki. Pemerintah Tiongkok mendanai Turki sebesar U$ 3,8 milliar. Bank Sentral Turki kemudian mengeluarkan kebijakan penggunaan Yuan dan Lira dalam transaksi bilateral untuk pertama kalinya. Kebijakan tersebut merupakan implementasi perjanjian swap antara Turki dan Tiongkok. Perjanjian swap menjadi bukti dukungan Turki terhadap dedolarisasi.
Selain itu, Tiongkok mengajak sejumlah negara aliansi untuk meninggalkan dolar Amerika Serikat. Setelah menerima sanksi dagang dari Amerika Serikat, negara Uni Eropa dan Iran mendapatkan tawaran dedolarisasi dari Tiongkok. Tiongkok melalui inisiatif Belt and Road Initiative (BRI) turut meminta agar negara mitra menggunakan Yuan daripada dolar Amerika Serikat. Tiongkok terus menggulirkan seruan dedolarisasi hingga ke pertemuan BRICS (Brazil, Rusia, India, China, dan Afrika Selatan). Dalam pertemuan BRICS tersebut, Tiongkok mengajak negara Indonesia, Argentina, Mesir, dan Jamaika menjalankan dedolarisasi. .Â
INTERNASIONALISASI YUAN TIONGKOK
Dolar Amerika Serikat yang semakin lemah menjadi momentum kebangkitan mata uang Yuan. Berdasarkan data tahun 2020, nilai tukar Yuan naik sebesar 18% terhadap dolar milik Amerika Serikat. Ketika dolar Amerika Serikat melemah, Tiongkok memanfaatkan situasi tersebut untuk lebih gencar mendominasi sistem moneter internasional. Eksistensi Yuan dipandang sangat penting seiring stabilitas dan kecepatan pertumbuhan ekonomi Tiongkok. Banyak investor asing beralih pendekatan ke Tiongkok karena dipandang lebih menguntungkan. Apabila investor semakin banyak mendekat ke Tiongkok, maka akan lebih banyak aset internasional yang disimpan dalam bentuk mata uang Yuan.
Internasionalisasi mata uang adalah usaha melobi negara lain untuk menerima mata uang tertentu sebagai alat transaksi internasional. Mata uang suatu negara harus memenuhi empat fungsi agar dapat dijadikan mata uang internasional. Pertama, alat pembayaran dalam perdagangan (settlement currency). Kedua, telah digunakan oleh pihak ketiga dalam perdagangan serta transaksi valuta asing (vehicle currency for third-party trade or foreign exchange transactions). Ketiga, memiliki satuan hitung (unit of account). Keempat, telah menjadi mata uang cadangan devisa (reserve currency). Selain itu, mata uang nasional dapat menjadi mata uang internasional apabila telah sering digunakan sebagai alat transaksi antara warga negara pemilik mata uang dengan warga negara lain.
Tiongkok telah melakukan dua strategi penting demi mewujudkan internasionalisasi Yuan. Pertama, menambahkan Yuan ke dalam keranjang Hak Penarikan Istimewah (Special Drawing Rights/ SDR) lembaga Dana Moneter Internasional (International Monetary Fund). Setiap lima tahun sekali, bobot keranjang SDR akan dilakukan peninjauan guna memeriksa kelayakan mata uang sistem moneter internasional. Strategi Tiongkok yang memasukkan Yuan ke keranjang SDR bertujuan meraih stabilitas ekonomi jangka panjang. Jika nilai mata uang Yuan stabil, maka Tiongkok akan terhindar dari inflasi domestik.
Kedua, pemerintah Tiongkok mendorong rakyatnya menyebarkan Yuan ke seluruh dunia. Apabila Yuan semakin tersebar luas, maka penerimaan terhadap penggunaan Yuan akan semakin diterima. Rakyat Tiongkok yang menjalankan aktivitas ekonomi dengan negara lain telah menggunakan Yuan sebagai alat transaksi. Alhasil, sejumlah pedagang negara Hongkong, Singapura, dan negara Asia lainnya lebih mengutamakan Yuan dalam transaksi jual-beli. Ketiga, pemerintah Tiongkok memberikan dana cukup besar terhadap perusahaan swasta yang memakai mata uang Yuan. Keempat, pemerintah Tiongkok memberikan izin bagi rakyatnya untuk menjalankan investasi dengan negara lain.
DAFTAR PUSTAKA
Kamil, Muh. Ahsan., Muhammad Rasyid Ridlo. (2022). Dedolarisasi: Momentum Kebangkitan Dinar. Maro; Jurnal Ekonomo Syariah dan Bisnis. 6(2): 220-230.
Platnova, N.I. (2019). De-dollarization as a Manifestation of the Transition of International Monetary Relations to Polycentrism. 107: 72-79. Â Â
Ramadhani, Eryan Tri. (2011). Internasionalisasi Yuan: Transisi Tiongkok Menuju Kekuatan Hegemoni. Global. 13(1): 21-37.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H