Mohon tunggu...
IMMANUEL ROOSEVELT
IMMANUEL ROOSEVELT Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Informatika

Hallo, nama saya Immanuel Roosevelt mahasiswa Universitas Mercu Buana dengan NIM 41520010180 Fakultas Ilmu Komputer prodi Informatika. Dosen pengampu: Apollo, Prof. Dr, M.Si.AkĀ 

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Edward Coke: Actus Reus, Mens Rea pada Kasus Korupsi di Indonesia

2 Desember 2024   00:23 Diperbarui: 2 Desember 2024   00:23 142
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

VII. Dimensi Hukum dan Politik dalam Penegakan Actus Reus dan Mens Rea

Penanganan korupsi seringkali dipengaruhi oleh dinamika politik, terutama ketika melibatkan tokoh-tokoh penting. Dalam konteks ini, penerapan konsep actus reus dan mens rea menjadi tantangan yang rumit.

1. Aspek Hukum: Kompleksitas Pembuktian dan Implementasi

Hukum pidana Indonesia mengakui pentingnya pembuktian dua elemen ini, tetapi implementasinya di pengadilan seringkali menghadapi kendala:

  • Ketersediaan Bukti: Pembuktian mens rea memerlukan bukti niat, seperti percakapan, dokumen perencanaan, atau pengakuan saksi. Namun, dalam korupsi yang terorganisir, pelaku sering menggunakan kode-kode tertentu untuk menyamarkan niat mereka.
  • Dualisme Undang-Undang: Dalam beberapa kasus, ada tumpang tindih antara hukum pidana umum (KUHP) dan UU Tipikor, yang menyebabkan perbedaan penafsiran mengenai unsur actus reus dan mens rea.

2. Aspek Politik: Tekanan dan Intervensi

Beberapa kasus besar seperti BLBI dan Hambalang menunjukkan bagaimana kepentingan politik dapat mempengaruhi proses hukum. Hal ini seringkali melemahkan pembuktian elemen mens rea, terutama ketika pelaku utama memiliki posisi strategis dalam pemerintahan.

Sebagai contoh, dalam kasus Century Bank, tekanan politik menyebabkan proses pembuktian berjalan lambat, meskipun ada indikasi kuat mengenai mens rea berupa niat untuk menyelamatkan pihak tertentu dengan merugikan negara.

VIII. Penerapan Teknologi dan Inovasi dalam Analisis Actus Reus dan Mens Rea

Dalam era digital, teknologi memainkan peran penting dalam menganalisis actus reus dan mens rea. Teknologi dapat digunakan untuk mengungkap bukti yang sulit diakses melalui metode konvensional.

1. Forensik Digital

Dengan meningkatnya penggunaan teknologi dalam korupsi, forensik digital menjadi alat utama untuk membuktikan elemen mens rea:

  • Melacak transaksi melalui blockchain atau sistem perbankan.
  • Menganalisis komunikasi digital, termasuk email dan pesan teks.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun