Mohon tunggu...
IME nayaki
IME nayaki Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Penulis di IME android

Aktif sebagai penulis di imeandroid.com awalanya hanya coba coba tapi lama lama ketagihan kemudian berkembang di inforesep.co.id

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan

Menarik, Sri Mulyani akan Memberikan Handphone dan Pulsa untuk Pelajar, Apa Ketentuannya?

23 Agustus 2020   13:02 Diperbarui: 23 Agustus 2020   13:31 112
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
img source : www.suara.com

Semenjak pandemi COVID-19 banyak bantuan diterima masyarakat. Mulai dari bantuan berbentuk sembako, uang tunai, sampai dengan bantuan barang. Bantuan ini diberikan demi meringankan beban masyarakat yang profesinya terdampak pandemi. Sebab, banyak dari sektor ekonomi yang digeluti masyarakat justru lumpuh semenjak pandemi.

Di bidang pendidikan, sejumlah daerah memiliki kesulitan akses internet dan komunikasi. Untuk memudahkan para pelajar pedalaman yang belum menikmati internet, menteri keuangan, Sri Mulyani akan mengeluarkan kebijakan terkait pemberian handphone dan pulsa gratis untuk para pelajar. Terdengar menarik, bukan? Akan tetapi, ada ketentuan tertentu yang berhak menerima bantuan tersebut.

Tidak Sekolah tetapi Tidak Punya Kuota

Seperti yang kita ketahui bersama, pandemi COVID-19 memaksa para pelajar untuk tetap diam di rumah saja. Sejak akhir Maret 2020, menteri pendidikan telah menetapkan surat keputusan untuk melakukan Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) secara daring di rumah. Kebijakan tersebut sangat dinamis mengingat akhir pandemi belum dapat ditentukan.

Konsekuensinya, para peserta didik tidak pergi bersekolah seperti biasa. Pembelajaran daring dilakukan sebagai suatu solusi. Tak selamanya berjalan lancar dan dirasa kurang efektif, para pelajar justru mengeluhkan metode belajar ini. Penyesuaian yang perlu dilakukan cukup signifikan. Apalagi bagi mereka yang terbatas akses internet.

Sebagian besar pelajar mungkin memiliki smartphone. Akan tetapi, jika pun memiliki telepon pintar, para pelajar kurang mampu belum tentu dapat membeli kuota. Hal inilah yang mendasari pemerintah harus memecahkan masalah pembelajaran daring seperti sekarang. Rencana pemberian bantuan sosial bagi para pelajar di Indonesia masih terus digodok pemerintah.

Tidak Semua Pelajar Mendapat Bansos

Bantuan sosial (bansos) berupa handphone dan pulsa tidak diberikan kepada seluruh pelajar. Seperti bantuan pada umumnya, sasaran utama pemberian bantuan ini yakni bagi pelajar dari keluarga kurang mampu. 

Mantan Direktur Pelaksana Bank Dunia, Sri Mulyani menjelaskan bahwa bantuan seperti ini sangat dibutuhkan para pelajar dari keluarga kurang mampu. Terlebih
jika profesi mereka sangat terdampak karena pandemi. Bantuan seperti inilah yang sangat dibutuhkan para pelajar demi kelangsungan kegiatan sekolah mereka.

Biasanya setiap satu semester atau satu tahun sekali, pemerintah juga memberikan dana melalui Program Indonesia Pintar (PIP). Tidak berbeda di masa pandemi ini, bantuan PIP tetap diberikan sebagaimana mestinya. 

Para pelajar kurang mampu yang biasa menerima dana ini pun tetap bisa melanjutkan pendidikannya. Masalah biaya bisa dikatakan menjadi keluhan utama para pelajar kurang mampu. Sebab, tanpa bantuan dari pemerintah, mereka mungkin tidak bisa meneruskan pendidikan seperti anak-anak pada umumnya.

Pemerintah bisa memilih pelajar-pelajar tertentu yang kurang mampu didasarkan survei. Data ini bisa didapatkan melalui sekolah. Bahkan, selain memuat data keluarga dengan ekonomi lemah, sekolah juga mendata siswa-siswi yang belum memiliki handphone atau akses internet. 

Hal ini sudah dilakukan karena termasuk dalam persiapan pembelajaran daring. Kelompok pelajar dalam golongan ini mendapat perhatian lebih besar dari pihak sekolah. Hal ini lantaran kelancaran belajar daring harus mampu dijamin berhasil baik bagi siswa maupun guru.


Dana BOS Digunakan untuk Menunjang Pembelajaran Daring

Sejumlah pelajar mengakui kesulitan pembelajaran daring. Khusunya para pelajar di pedalaman yang belum terjangkau akses internet dan komunikasi. Pihak pemerintah dalam tiga bulan terakhir pun mengupayakan pemasangan internet di kabupaten wilayah timur Indonesia yang belum mendapat akses internet. Hal ini sangat penting dilakukan mengingat akses komunikasi sangat dibutuhkan antar wilayah.

Langkah awal ini bisa membantu para pelajar di daerah tersebut agar tetap bisa belajar secara daring. Tersedianya akses internet di wilayah pedalaman tentu banyak memberi kemudahan bagi mereka. Sementara keluhan lain yang didapat dari suara pelajar, yakni borosnya pemakaian kuota internet. Akses internet yang digunakan setiap hari ternyata menghabiskan cukup banyak kuota data. Akibatnya, para pelajar lebih sering mengisi pulsa demi memenuhi kebutuhan kuota
internet. Bahkan, tenaga pendidik di sekolah sering mendapat curhatan dari orang tua murid terkait hal tersebut.

Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Nadiem Makarim, menuturkan bahwa dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) di masa pandemi bisa digunakan untuk keperluan lain. Misalnya, disalurkan kepada para peserta didik untuk membeli kuota internet. Dana BOS memang selalu digunakan untuk keperluan sekolah saat itu. Adapun yang kita butuhkan selama pandemi adalah kuota internet. Dengan demikian, dana BOS yang sifatnya 100 persen fleksibel, sangat mungkin digunakan untuk memenuhi kebutuhan kuota data para siswa ataupun guru.

Kunjungi juga , Bacaan menarik lain di Info coner - Blog referensi Gaya hidup milenial lebih baik


Rancangan Stimulus Pemberian Bantuan

Sri Mulyani menuturkan saat ini pihaknya telah berdiskusi lebih lanjut dengan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan atau instansi terkait lainnya mengenai pemberian bantuan sosial ini kepada para pelajar. Untuk mendukung kelangsungan pembelajaran, fasilitas memang semestinya diberikan kepada siswa, khusunya bagi mereka yang belum memiliki handphone atau terbatas kuota internet.

Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) dikabarkan akan berlangsung hingga akhir tahun. Dalam artian, satu semester tahun ajaran baru ini tetap dilaksanakan secara daring mengingat kasus COVID-19 belum sepenuhnya dientaskan. Sebanyak 57 persen pelajar Indonesia masih berada di zona merah dan oranye yang tidak memungkinkan dilakukan pembelajaran tatap muka. Hingga kini, wacana kembali bersekolah langsung akan dilaksanakan mulai awal tahun 2021.

Dalam jangka waktu setengah tahun tersebut, kelangsungan dan kelancaran pembelajaran daring menjadi pekerjaan bersama yang harus dipecahkan. Tak hanya pemerintah yang memiliki rencana demikian, tetapi pihak sekolah juga diharapkan meminimalisasi kendala-kendala yang dihadapi siswa. Sebisa mungkin hambatan tersebut dituntaskan. Hal ini tak lain bertujuan demi keberhasilan pembelajaran jarak jauh.

Berperang dengan COVID-19 bagi para pelajar dipandang sebagai tantangan yang cukup menarik. Mereka baru pertama kali merasakan sekolah online dalam waktu yang terbilang lama.

Mempertahankan prestasi belajar menjadi tujuan setiap peserta didik pada pembelajaran daring seperti sekarang. Dalam kondisi apa pun, prestasi tetap nomor satu dan tak bisa ditentang. Mereka pun terus mengupayakan untuk belajar dengan maksimal.

Meskipun tak jarang keluhan pembelajaran jarak jauh muncul dari kalangan siswa, guru, ataupun orang tua. Karena setiap kebijakan pasti terdapat konsekuensinya. Pemerintah harus siap mencari solusi demi memecahkan masalah yang terjadi. 

Kabar terakhir menyebutkan pemerintah akan memberikan bantuan sosial berupa handphone dan pulsa gratis bagi pelajar di seluruh Indonesia. Tentu bantuan sosial ini tidak diberikan kepada seluruh pelajar.

Melainkan hanya ditujukan bagi mereka yang berasal dari keluarga kurang mampu. Akses internet yang terbatas ataupun tidak
tersedianya fasilitas telepon pintar sangat menghambat kegiatan belajar daring mereka. Oleh karena itu, pemerintah berusaha mencari solusi terbaik dengan merancang stimulus pemberian bantuan. 

Adapun dana BOS yang diberikan setiap tahun kepada masing-masing sekolah negeri, bisa digelontorkan untuk keperluan lain. Melihat sifatnya yang fleksibel, dana BOS saat ini bisa disalurkan untuk membeli pulsa atau kuota internet bagi guru dan murid demi
kelancaran pembelajaran.

Referensi: 1 2

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun