Dalam jangka waktu setengah tahun tersebut, kelangsungan dan kelancaran pembelajaran daring menjadi pekerjaan bersama yang harus dipecahkan. Tak hanya pemerintah yang memiliki rencana demikian, tetapi pihak sekolah juga diharapkan meminimalisasi kendala-kendala yang dihadapi siswa. Sebisa mungkin hambatan tersebut dituntaskan. Hal ini tak lain bertujuan demi keberhasilan pembelajaran jarak jauh.
Berperang dengan COVID-19 bagi para pelajar dipandang sebagai tantangan yang cukup menarik. Mereka baru pertama kali merasakan sekolah online dalam waktu yang terbilang lama.
Mempertahankan prestasi belajar menjadi tujuan setiap peserta didik pada pembelajaran daring seperti sekarang. Dalam kondisi apa pun, prestasi tetap nomor satu dan tak bisa ditentang. Mereka pun terus mengupayakan untuk belajar dengan maksimal.
Meskipun tak jarang keluhan pembelajaran jarak jauh muncul dari kalangan siswa, guru, ataupun orang tua. Karena setiap kebijakan pasti terdapat konsekuensinya. Pemerintah harus siap mencari solusi demi memecahkan masalah yang terjadi.Â
Kabar terakhir menyebutkan pemerintah akan memberikan bantuan sosial berupa handphone dan pulsa gratis bagi pelajar di seluruh Indonesia. Tentu bantuan sosial ini tidak diberikan kepada seluruh pelajar.
Melainkan hanya ditujukan bagi mereka yang berasal dari keluarga kurang mampu. Akses internet yang terbatas ataupun tidak
tersedianya fasilitas telepon pintar sangat menghambat kegiatan belajar daring mereka. Oleh karena itu, pemerintah berusaha mencari solusi terbaik dengan merancang stimulus pemberian bantuan.Â
Adapun dana BOS yang diberikan setiap tahun kepada masing-masing sekolah negeri, bisa digelontorkan untuk keperluan lain. Melihat sifatnya yang fleksibel, dana BOS saat ini bisa disalurkan untuk membeli pulsa atau kuota internet bagi guru dan murid demi
kelancaran pembelajaran.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H