Papa tertawa. “Iya-iya. Bagus banget. Eh, adek mau nggak belajar ngelukis nggak sama Om Ray?”
Aku bengong.
“Ya kali siapa tahu Adek mau, nanti kalau mau Papa bilangin ke…,”
“Mau-mau!” aku mengangguk antusias.
“Bener?”
Aku kembali mengangguk. “Iya, Pa.”
“Yaudah, nanti Papa daftarin ya.”
Senyumku melebar lalu memeluk Papa. “Makasih, Pa.”
“Dek, satu hal yang harus kamu tahu. Setiap orang punya kemampuan masing-masing. Nggak selalu sama. Yang penting jangan menyerah. Terus berusaha.”
***
“ADEKKKKKKKKKK!”
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!