Aku melotot padanya, "Kau tak ingat kemarin tanggal berapa, Kay?"
Kay mengernyitkan dahi tak lama...
"Astaga, Alexa." Serunya menyadari. "Kau tak mengingatkanku,"
Aku mendengus sebal, "Tak perlu diingatkan, itukan janjimu!"
"Maafkan aku, Al. Aku benar- benar sibuk kemarin,"
"Kesibukan apa yang membuatmu melupakan janjimu sendiri," ucapku ketus.
"I.. Itu.. Itu," Kay terlihat kikuk, ia mengusap- usap tengkuk kepala belakangnya. Aku sudah hafal sifat ini, ia takkan mengatakannya.
"Sudahlah," ucapku sambil mengibas tangan kanan. Melangkah menjauhi Kay. Kau benar- benar kesal. Bukankah ia yang menjanjikan akan mengajakku berkeliling Mermadian City, kota bawah laut dengan Underwater Jetskinya pada minggu lalu. Dengan mudah ia mengatakan sibuk, aaarrrrrgggghhh.....
"Al, aku belum bisa mengatakannya," suara Kay dibelakangku. Aku memutar kedua bola mataku, ah dia masih mengikutiku juga.
"Al," panggilnya lagi. Tak kupedulikan lagi, mataku tertuju pada sebuah buku yang berada di rak paling bawah. Buku berwarna pink, warna kesukaanku. Kuraih buku tersebut dan kubuka.
‘Milik : Kinanti Pramesa Putri‘