Mohon tunggu...
IMAS SARAH
IMAS SARAH Mohon Tunggu... Guru - Guru Matematika

Membaca Belajar adalah kunci untuk membuka pintu kesuksesan. Jadikan setiap pelajaran sebagai kesempatan untuk tumbuh dan berkembang.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Penerapan Model Pembelajaran Based Learning untuk Meningkatkan Motivasi dan Hasil Belajar Siswa

11 Februari 2024   15:50 Diperbarui: 11 Februari 2024   15:59 111
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

(url :https://unipma.ac.id), (url:https://ppg.unipma.ac.id), (url:https://fkip.unipma.ac.id), (url:https://pmb.unipma.ac.id), (url:https://sim.unipma.ac.id), (url:https://akreditasi.unipma.ac.id)

                                                                                                                                BAB I

                                                                                                                        PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah Belajar 

                  Matematika harus menekankan pada pembelajaran pengalaman belajar secara langsung melalui penggunaan dan pengembangan keterampilan proses dan sikap ilmiah. Sikap ilmiah biasa dikembangkan ketika peserta didik melakukan diskusi atau kerja kelompok karena pada saat itulah berlangsung kerjasama sehingga diperoleh pengetahuan yang lebih banyak. Dengan demikian tugas guru adalah membangkitkan semangat belajar peserta didik dan meningkatkan partisipasi mereka dengan cara menciptakan suasana belajar yang dinamis, harmonis, dan menarik. Kegiatan belajar mengajar merupakan bagian penting dalam proses pendidikan di sekolah, Salah satu keberhasilan pencapaian pendidikan di antaranya tergantung pada kualitas proses pembelajaran. Kegiatan pembelajaran terdiri dari pendidik dan peserta didik yang di dalamnya melibatkan aspek intelektual, emosional dan perilaku yang menghasilkan suatu produk hasil belajar. Guru sebagai pendidik harus bertindak sebagai fasilitator untuk membentuk dan mengembangkan pengetahuan, bukan untuk memindahkan pengetahuan. Oleh karena itu, apabila guru mengajar tanpa memperhatikan kemampuan siswa sebelum materi diajarkan, guru tidak akan berhasil menanamkan konsep yang benar dan hanya sebagian siswa yang mampu memahami materi yang diajarkan oleh guru. 

                 Pada faktanya selama ini kegiatan pembelajaran dikelas, pendidik masih mengajar dengan metode ceramah, kurang bervariasi dalam menyampaikan materi yang menyebabkan peserta didik tidak aktif dalam mengikuti proses pembelajaran serta rendahnya hasil belajar peserta didik. 

                 Berdasarkan hasil wawancara dengan rekan sejawat dan kepala sekolah diperoleh informasi bahwa (a) Rendahnya motivasi peserta didik dalam pembelajaran matematika yang mengakibatkan hasil belajarnya rendah, (b) Pendidik belum menggunakan model dan media pembelajaran yang menarik, (c) Pendidik masih menggunakan bahan ajar yang kurang tepat, (d) Metode mengajar kurang interaktif sehingga pembelajaran kurang menarik. Oleh karena itu, model pembelajaran yang digunakan oleh pendidik harus benar-benar sesuai dengan karakteristik peserta didik sehingga dengan model pembelajaran tersebut pendidik mampu merangsang keaktifan peserta didik dalam proses pembelajaran. 

                 Model pembelajaran Problem Based Learning (PBL) merupakan salah satu model yang dapat menjadikan peserta didik aktif, mandiri, menyenangkan dan mampu membentuk kerja yang baik antara pendidik dengan peserta didik, antara peserta didik dengan peserta didik yang lain. Problem Based Learning (PBL) adalah suatu pendekatan pembelajaran yang menggunakan masalah dunia nyata sebagai suatu konteks bagi siswa untuk belajar tentang keterampilan pemecahan masalah (Arends dalam Wafik. K, Rohmad, & Adi . N. C (2013)). Enok Nani dkk juga menyatakan keterampilan berfikir kritis dapat ditingkatkan melalui PBL karena pendekatan pembelajaran pada masalah autentik dan siswa tidak hanya diminta untuk memahami suatu masalah saja akan tetapi juga harus mampu bekerja sama untuk memecahkan masalah tersebut sehingga mampu menstimulus kemampuan dan keterampilan siswa, terutama keterampilan berfikir kritis

B. Praktik ini Penting untuk Dilakukan 

               Dengan situasi dan kondisi yang ada, praktik pembelajaran ini penting untuk dilakukan karena berdasarkan masalah yang di alami serta pendidik lainnya pembelajaran matematika menjadi pelajaran yang membosankan terlebih lagi jika 4 pendidik tidak memiliki inovasi dalam mengajar. Sebagai pendidik kita seharusnya menggunakan berbagai model pembelajaran diantaranya seperti menggunakan model pembelajaran Problem Based Learning (PBL) yang berpusat pada peserta didik dan berbantu media yang relevan. 

               Media yang saya gunakan adalah media audio visual dalam hal ini menggunakan PPT, video pembelajaran dan alat peraga berupa koin bilanagan sehingga pembelajaran lebih menyenangkan dan tujuan pembelajaran dapat tercapai. Selain itu, Pendidik membentuk peserta didik ke dalam kelompok untuk berdiskusi materi yang telah di jelaskan oleh pendidik, sehingga dalam kegiatan tersebut seluruh peserta didik semakin meningkat aktivitasnya karena melakukan berbagai macam interaksi melalui diskusi antar kelompok. 

C. Peran dan Tanggung jawab

              Peran dan tanggung jawab saya dalam kegiatan praktik ini adalah tidak hanya sebagai fasilitator, tetapi juga sebagai peneliti yang meneliti dan memfasilitasi permasalahan yang ada selama proses pembelajaran. serta memiliki tanggung jawab untuk melakukan proses pembelajaran secara efektif, tepat dan menarik yaitu dengan menggunakan model pembelajaran inovatif, dalam hal ini saya menggunakan model pembelajaran Problem Based Learning (PBL) dan media PPT, video pembelajaran juga alat peraga yang dapat memudahkan peserta didik memahami materi serta menciptakan pembelajaran yang mampu mengajak peserta didik untuk lebih aktif, sehingga tujuan pembelajaran dapat tercapai dan minat belajar peserta didik sesuai akan meningkat.

D. Tantangan Untuk Mencapai Tujuan 

              Hal  yang menjadi tantangan untuk mencapai tujuan tersebut adalah: 

  • Peserta didik memiliki gaya belajar yang berbeda-beda, dan daya tangkap setiap peserta didik dalam pembelajaran berbeda pula, sehingga dibutuhkan kreatifitas pendidik dalam memilih model pembelajaran yang sesuai dengan materi pelajaran dan karakteristik peserta didik.
  • Motivasi dan keaktifan peserta didik kurang, sehingga pendidik harus dapat meningkatkan motivasi peserta didik untuk mengikuti pembelajaran.
  • Menumbuhkan rasa tertarik dan antusias peserta didik untuk mengikuti pembelajaran dengan menggunakan metode pembelajaran yang variative. 

Dapat disimpulkan bahwa tantangan yang dihadapi yaitu pendidik harus meningkatkan kompetensi pedagogik dan kompetensi profesionalnya, sedang pada peserta didik masih rendahnya motivasi dan keaktifan dalam belajar.

E. Yang Terlibat Dalam Kegiatan

            Yang terlibat dalam kegiatan praktik kali ini adalah: 

  • Pendidik 
  • Peserta Didik 
  • Rekan Sejawat yang membantu dalam memberikan pendapat dan masukan sebelum pelaksanaan kegiatan praktik pembelajaran serta membantu dalam proses rekaman video kegiatan Praktik PPL. 
  • Kepala sekolah yang sudah memberikan izin untuk dapa menggunakan ruangan dan peralatan yang diperlukan untuk mencapai tujuan dalam proses pelaksanaan praktik pembelajaran. 
  • Dosen Pembimbing dan Guru Pamong yang membantu mengarahkan dan membimbing selama pelaksanaan praktik pembelajaran dalam kegiatan PPL sehingga setiap kegiatan yang telah dilakukan menjadi kegiatan yang lebih baik.

                                                                                                                     BAB II PEMBAHASAN

 Langkah langkah yang dilakukan untuk menghadapi tantangan tersebut antara lain: 

  • Mempersiapkan model pembelajaran yang kreatif dan inovatif.
  • Membuat menejemen waktu dan ruang berdiskusi baik dengan rekan guru PPG, Dosen dan Guru Pamong. 
  • Perlu melakukan latihan dalam menerapkan metode pembelajaran yang digunakan dan media pendukung dengan menyesuaikan alokasi waktu yang ada.
  • Menyajikan materi pembelajaran melalui video, alat peraga dan PPT semenarik mungkin sehingga tidak membosankan bagi siswa. 
  • Menggunakan sarana dan prasarana alternatif yang dapat menjangkau kelas yang diajar. 

Strategi yang digunakan untuk menghadapi tantangan tersebut, adalah: 

  • Pendidik harus kreatif dalam memilih media pembelajaran yang tepat dan menarik sehingga proses pembelajaran menjadi efektif dan menyenangkan. 
  • Pendidik harus memiliki keterampilan dalam memilih model pembelajaran yang tepat yang sesuai dengan karakteristik peserta didik dan karakteristik materi pelajaran, sehingga peserta didik merasa tertarik dan antusias dalam mengkuti pembelajaran 
  •  Menguasai tahapan-tahapan yang sesuai dengan model pembelajaran inovatif yang dipilih sehingga menciptakan pembelajaran yang aktif dan menyenangkan. 
  • Pendidik harus menguasai materi sehingga menjadi menarik dan pendidik mampu memberikan pertanyaan pemantik yang membuat peserta didik aktif serta pendidik dapat memfasilitasi peserta didik ketika ada masalah yang sulit dipecahkan. 
  • Pendidik harus mempunyai kemampuan dalam pengelolaan kelas sehingga tercipta proses pembelajaran yang menyenangkan dan serta menumbuhkan motivasi belajar peserta didik. 
  •  Pendidik harus bisa menguasai keadaan kelas sehingga peserta didik antusias dalam berdikusi. 

Sumber daya atau materi yang diperlukan dalam melaksanakan strategi ini: 

  • pemahaman yang baik tentang penerapan metode pembelajaran Problem Based learning (PBL) maupun cara menggunakan media, video, quiz, dan aplikasi dari internet serta penggunaan alat pendukung lainya agar tujuan dapat tercapai. 
  • Tujuan untuk memberikan pembelajaran bermakna kepada peserta didik. 
  • Dukungan dari rekan pendidik.
  • Keanekaragaman gaya belajar peserta didik.  
  • Sarana dan Prasarana yang menunjang untuk melakukan praktik pembelajaran. 
  • Media Pembelajaran (Power Point) dan bahan ajar 
  • Lembar Kerja Peserta Didik 
  • ATK
  • Laptop dan LCD Projektor HP untuk media pencarian materi tambahkan 

Semangat untuk meningkatkan keaktifan peserta didik dalam proses pembelajaran.

  • Tujuan untuk memberikan pembelajaran bermakna kepada peserta didik. 
  • Dukungan dari rekan pendidik 
  • Keanekaragaman gaya belajar peserta didik. 
  • Sarana dan Prasarana yang menunjang untuk melakukan praktik pembelajaran. 
  • Media Pembelajaran (Power Point) dan bahan ajar 
  • Lembar Kerja Peserta Didik 
  • ATK 
  • Laptop dan LCD Projektor
  •  HP untuk media pencarian materi tambahkan 

Langkah yang dilakukan: 

  •  Menerapkan pembelajaran Problem Based Learning (PBL) dengan metode diskusi dengan berbantukan media pembelajaran yang interaktif menggunakan slide PPT serta alat peraga yang mendukung materi pembelajaran. 
  • Membimbing peserta didik untuk memahami pengerjaan tugas dan menyederhanakan lembar kerja peserta didik (LKPD), sehingga mendorong peserta didik lebih aktif dalam melakukan diskusi. 
  • Peserta didik harus berani bertanya dan menanggapi pernyataan yang diberikan selama proses pembelajaran, dan dapat mempresentasikan hasil diskusi di depan kelas. Proses yang dilakukan yaitu: 
  • Pendidik membuat modul ajar, menyiapkan media pembelajaran, jurnal penilaian 
  • Menyiapkan media yang digunakan dalam praktik pembelajaran yaitu slide PPT 
  • Video, alat peraga dan bahan ajar. 
  • Pendidik melaksanakan kegiatan pembelajaran menggunakan perangkat pembelajaran yang telah dibuat. 
  • Menerapkan model pembelajaran Kooperatif Problem Based Learning (PBL) dalam praktik pembelajaran. 
  • Melakukan refleksi terhadap kegiatan pembelajaran yang telah dilakukan. 

Proses yang dilakukan yaitu: Pendidik membuat modul ajar, menyiapkan media pembelajaran, jurnal penilaian 

  • Menyiapkan media yang digunakan dalam praktik pembelajaran yaitu slide PPT 
  • Video, alat peraga dan bahan ajar. 
  • Pendidik melaksanakan kegiatan pembelajaran menggunakan perangkat pembelajaran yang telah dibuat.
  • Menerapkan model pembelajaran Kooperatif Problem Based Learning (PBL) dalam praktik pembelajaran. 
  • Melakukan refleksi terhadap kegiatan pembelajaran yang telah dilakukan.

                                                                                                          BAB III KESIMPUL AN 

A. Dampak Aksi 

Dampak dari dari Penerapan Model Problem Based Learning (PBL) serta penggunaan Media Visual pada pembelajaran matematika materi bilangan bulat pada Peserta didik kelas VII yaitu:

  • Peserta didik lebih aktif dalam mengikuti pembelajaran 
  • Dalam proses pembelajaran peserta didik lebih semangat dan aktif. 
  • Pembelajaran menjadi bermakna dan menyenangkan 
  • Hasil belajar peserta didik meningkat. 
  • Peserta didik dapat menjawab pertanyaan yang besifat HOTS. 
  • Peserta didik dapat mengalami dan menemukan pengetahuan sendiri. 
  • Peserta didik dapat menambah kepercayaan pada diri sendiri dalam menyajikan hasil diskusi didepan kelas 
  • Peserta didik dapat membentuk cara kerja bersama yang efektif, saling membagi informasi, serta mendengar dan mengaplikasi ide atau pendapat orang lain. 

Hasil Efektif:

  •  Meningkatkan keaktifan peserta didik dalam proses pembelajaran
  • Pemahaman peserta didik atas materi pembelajaran meningkat. 
  • Meningkatkan hasil belajar peserta didik pada pelajaran matematika materi bilangan bulat.

Respon Orang Lain: 

  • Respon dari teman sejawat adalah positif dan tertarik untuk menerapkannya juga. Rekan guru menyambut sangat baik dengan apa yang sudah dilakukan. 
  • tidak langsung memberikan motivasi kepada 
  • Peserta didik memberikan respon positif pada proses pembelajaran. 
  • Memberikan dukungan pembelajaran yang berpusat pada peserta didik 
  • Memberikan dukungan pada proses pembelajaran yang kretaif, inovatif dan menyenangkan. 
  • Memberikan dukungan pada pembuatan media yang digunakan sesuai dengan karakteristik materi dan peserta didik. 
  • Memberikan dukungan pada proses pembelajaran yang kretaif, inovatif dan menyenangkan.
  • Memberikan dukungan pada pembuatan media yang digunakan sesuai dengan karakteristik materi dan peserta didik 

Faktor Pendukung Keberhasilan : 

  •  Dukungan dari kepala sekolah serta rekan sejawat dalam aksi ini sehingga semua terlaksana dengan baik dan lancer. 
  •  Kreativitas pendidik dalam proses pembelajaran. 
  •  Sarana dan Prasarana dalam menunjang proses pembelajaran. 
  •  Pendidik yang menerapkan rencana pembelajaran yang telah disusun dalam pelaksanaan pembelajaran. 
  • Dorongan dalam diri peserta didik untuk terus belajar.

 Faktor Penyebab Tidak Keberhasilan : 

  • Pendidik yang belum maksimal dalam menerapkan model pembelajaran yang inovatif dalam proses pembelajaran 
  • Pendidik belum menggunakan media yang bervariatif 

Pembelajaran yang bisa diambil: 

  • Pendidik yang harus lebih kreatif dan inovatif dalam memilih media, metode, dan model pembelajaran 
  • Tahapan dalam Model Pembelajaran Problem Based Learning (PBL) membuat peserta didik terlibat aktif dalam proses pembelajaran. 
  • Pendidik harus dapat membuat perangkat pembelajaran sehingga dalam proses pembelajaran menjadi berstruktur 
  • Pendidik dapat mengembangkan dan meningkatkan dalam menyampaikan materi sehingga semua tujuan pembelajaran dapat tercapai. 
  • Dengan Menggunakan Model Pembelajaran Problem Based Learning (PBL) motivasi dan hasil belajar peserta didik menjadi meningkat. 
  • Pendidik dapat menjadi contoh bagi pendidik lainnya dalam menerapkan model pembelajaran yang inovatif. 

B. Refleksi 

Melakukan refleksi dalam kegiatan pembelajaran agar mengetahui kekuatan yang harus di tingkatkan dan kelemahan pendidik yang harus di perbaiki oleh pendidik 

  • Melakukan evaluasi dalam setiap selesai melakukan kegiatan belajar mengajar 
  • Menjalin komunikasi yang baik dengan peserta didik atau pun dengan komponen sekolah yang lainnya 
  • Mulai teliti dan benar dalam membuat perangkat pembelajaran 
  • Menyarankan kepada rekan-rekan pendidik untuk dalam pembuatan perangkat pembelajaran menggunakan modelmodel pembelajaran yang inovatif 
  • Mengikuti berbagai macam pelatihan model pembelajaran
  • Pendidik meningkatkan kompetesi dan terus meng-upgrade ilmu melalui pelatihan terkait IT, video pembelajaran, dan sharing dengan berbagai pihak, agar pembelajaran student center dapat terus dilakukan dan di tingkatkan. 
  • Berdiskusi dan berkolaborasi dengan rekan-rekan pendidik agar secara bersama sama dapat belajar dan menerapkan kegiatan pembelajaran yang Pembelajaran Aktif, Inovatif, Kreatif, Evektif, Menyenangkan, Gembira dan Berbobot 
  • Menjaga tetap semangat dan memotivasi diri agar terus melakukan kegiatan pembelajaran yang inovatif dan menarik bagi pererta didik 
  • Mengembangkan budaya literasi sekolah melalui kegiatan membaca sebelum kegiatan belajar 
  • Mengembangkan program pengelolaan kelas yang menyenangkan bagi peserta didik dalam proses pembelajaran, yang tujuannya untuk meningkatkan kualitas pembelajaran berpusat pada peserta didik

Daftar Pustaka 

1.  file:///C:/Users/asus/Downloads/28902-Article%20Text-65322-1-10- 20190212%20(1).pdf

2.  http://repository.iainpare.ac.id/1639/1/Belajar%20Dan%20Pembelajaran.pdf

3 . h t t p s : / / j o u r n a l . u n y . a c . i d / i n d e x . p h p / j p v / a r t i c l e / v i e w F i l e / 2 5 4 0 / 2 0 9 8 4 . h t t p s : / / p r o s i d i n g . u n m a . a c . i d / i n d e x . p h p / s e m n a s f k i p / a r t i c l e / v i e w / 1 2 9

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun