Mereka terdampak dan seperti kehilangan pekerjaan karena tidak ada ruang berkarya dan sulitnya bagi mereka untuk membuat ruang memamerkan karya mereka bagi para penikmat seni. Selain itu ditambah juga pemerintah yang menerapkan aturan untuk menjaga jarak agar penyebaran virus corona dan covid-19 dapat dicegah.
Pandemi virus corona atau covid-19 ini merupakan tantangan yang cukup berat bagi negara kita Indonesia khususnya masyarakat yang berprofesi dan menggantungkan hidupnya hanya pada bersenian dan karya - karya yang mereka miliki.Â
Mereka seolah dituntut untuk berpikir secara keras memikirkan bagaimana cara mereka para pekerja seni berkarya saat pandemi virus corona atau covid-19 ini, ditambah lagi dengan aturan dari pemerintah yang bisa dibilang cukup sulit untuk membuat ruang memamerkan karya mereka.Â
Beberapa contoh sederhananya saja tidak adanya lagi konser-konser musik yang di gelar di berbagai daerah karena program Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) yang dilakukan pemerintah untuk mencegah virus corona atau covid-19.Â
Tidak adanya lagi pameran-pameran lukisan dan seni rupa lainnya yang diadakan baik di museum-museum atau di tempat-tempat lainnya.dari beberapa contoh tersebut bisa dibilang para pekerja seni kehabisan ide dan akal mereka harus bagaimana lagi mereka membuat ruang untuk mereka bekerja seperti biasanya.Â
Walaupun pemerintah sudah menyiapkan jaminan sosial berupa bantuan langsung agar para pekerja seni bisa melanjutkan hidup tetapi itu tidak saja cukup untuk mereka melanjutkan hidup karena sebagian hidup mereka ada berseni jadi mereka tetap butuh ruang untuk itu.
Di dalam kompas.com, Hilmar Farid, Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan berusaha merespon ini dengan berbagai langkah dan kebijakan. Hilmar Farid menjelaskan bahwa pemerintah sudah mempersiapkan tiga langkah yang menurut beliau penting untuk membantu para pekerja seni yang terdampak virus corona atau covid-19.Â
Langkah pertama yang diambil pemerintah yaitu berupa langkah safety atau keamanan yang mengacu pada kebijakan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) demi mencegah dan memutuskan rantai penyebaran virus corona atau covid-19.Â
Langkah kedua selanjutnya yaitu yang tadi sempat disinggung adalah jaminan sosial berupa bantuan bahan pokok atau langsung agar para pekerja seni bisa melanjutkan hidup meraka ditengah pandemi virus corona atau covid-19 seperti ini. Hilmar Farid mengatakan bahwa para pekerja seni telah dilakukan pendataan yang penghasilannya relatif rendah agar ada bantuan langsung.Â
Langkah ketiga atau terakhir adalah langkah yang sifatnya pemulihan. Menurutnya, pemerintah sudah membuat skema pemulihan agar jika pandemi corona berakhir industri seni bisa bangkit kembali seperti semula. Hilman Farid mengatakan bahwa pemerintah sudah menurunkan bantuan itu pada pekan kedua Mei 2020 kemarin dan ada sekitar 38.000 pekerja seni yang terdampak virus corona atau covid-19 ini.
Berdasarkan langkah pertama yang diambil pemerintah tadi yaitu langkah safety atau keamanan yang mengacu pada kebijakan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) demi mencegah dan memutuskan rantai penyebaran virus corona atau covid-19, para pekerja seni pun berinisiatif untuk membuat sebuah karya dalam bentuk virtual yang mengandalkan teknologi dan jaringan sekarang ini.Â