"Sup ini akan semakin lezat kalau kita makan dengan kacang merah, Â bunga kol, Â dan sedikit garam. Â Tapi, Â ..." Pailul pura-pura memutusasakan diri. Â
Beberapa anak beteriak bersamaan,  "Aku punya Om." Mereka dengan spontan  berlari ke rumah masing-masing. Hanya beberapa saat, mereka  sudah kembali dengan membawa bunga kol, kacang merah,  dan garam.
"Ikhlas? " tanya Pailul saat memasukkan kacang merah ke dalam panci. Â
Anak-anak berteriak, "Ikhlas. "
Aroma kelezatan semakain membuai kitika Pailul mengaduk sup yang di atas tungku. Â
Upsssss enak, lidah mereka mulai tak tahan menggelinjang panasaran dengan sup batu. Â
"Sudah matang, Om," kata Boni seorang siswa yang doyan makan.
Pailul pura-pura mengaduk lagi sup itu. Â Kali ini dengan menengadah ke atas. Â
"Ada apa, Â Om? " tanya Rani, Â si kaya raya yg juga gak pernah mau berbagi.
"Ah, Â nggak apa-apa. Â Cuma sup ini akan mencapai puncak kelezatan kalau dimakan dengan sepotong daging."
Si Rani melesat ke rumahnya. Â Dan kembali dengan membawa daging cincang yg sudah siap masak. Â
Pailul buru-buru memasukkan daging cincang itu ke dalam panci. Â