Mohon tunggu...
Imanuel  Tri
Imanuel Tri Mohon Tunggu... Guru - Membaca, merenungi, dan menghidupi dalam laku diri

di udara hanya angin yang tak berjejak kata. im.trisuyoto@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Sup Batu Pemersatu

24 Oktober 2022   06:28 Diperbarui: 24 Oktober 2022   06:34 173
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Pailul terus menyalakan tungku perapian.  

Sebuah panci berukuran besar disiapkan di atas tungku.  

"Nah,  kita memasak sup batu,  sekarang!"

Pailul menuangkan air ke dalam panci.  Anak-anak melingkari panci itu. Mereka berebut mendekat untuk mendapatkan pembuktian.  

Sebutir batu krikil dimasukkan ke dalam panci. Air mulai mendidih.  Pailul mengaduk perlahan. Sesekali bibirnya bergerak, entah.  

"Em,  sebenarnya sup batu ini akan terasa enak kalau dicampuri bawang bombai.  Sayangnya Om lupa membawa bawang."

Seorang bocah teriak,  "Saya punya, Om."
Anak itu berlari pulang.  Hanya sebentar saja anak itu sudah kembali dan menyodorkan beberapa butir bawang bombai.

Pailul dengan cekatan memotong-motong bawang gembrot itu dan memasukkannya ke dalam panci.  

Lantas,  kepulan asap dari panci mengelana menyusup lubang hidung.  Bau harum bawang bombai membuai -buai. Ah, sedap!

"Nah, betul kan kata, Om? " Pailul sedikit membual.

Anak-anak kegirangan demi buaian Pailul.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun