Mohon tunggu...
Imanuel Lopis
Imanuel Lopis Mohon Tunggu... Petani - Petani

Petani tradisional, hobi menulis.

Selanjutnya

Tutup

Halo Lokal Artikel Utama

Meningkatkan Nilai Ekonomi Pisang dan Ubi di Daerah Miskin

17 Mei 2023   22:09 Diperbarui: 18 Mei 2023   02:44 809
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dagangan ubi kayu atau singkong di pasar Niki-Niki, NTT. Gambar: dokumentasi Imanuel Lopis.

Sudahkan koperasi tersebut memiliki tanggungjawab sosial untuk memberdayakan nasabahnya dalam mengolah hasil pertanian dan membantu memasarkannya?

Selain itu, dalam pelajaran-pelajaran di sekolah yang berkaitan dengan kreatifitas, kewirausahaan atau pengolahan pangan, sebaiknya mengajarkan siswa untuk mengolah hasil pertanian menjadi sebuah olahan makanan. Melatih siswa untuk berkreasi dan berwirausaha dengan pangan lokal.

Di tingkat SD misalnya ada matapelajaran Muatan Lokal dengan pelajaran memasak makanan lokal. Seharusnya tidak hanya sekedar memasak namun juga mengolah bahan pangan lokal yang yang menjadi olahan-olahan pangan bernilai ekonomi.

Di SMA ada mata pelajaran prakarya dan kewirausahaan. Pelajaran kewirausahaan alangkah baiknya jika dengan praktek mengolah hasil pertanian menjadi sebuah makanan dan menjualnya di lingkungan sekolah.

Di SMK malah ada jurusan pengolahan hasil pertanian. Teori dan praktek mengolah hasil pertanian seperti pisang dan ubi pasti lebih baik.

Melalui didikan di sekolah, para siswa semoga memiliki pengalaman dan keterampilan dalam mengolah hasil pertanian. Ketika sudah tamat, para siswa tersebut bisa berkreasi dan berwirausaha dengan mengolah hasil panen di sekitarnya hingga memperoleh pendapatan yang memadai.

Semoga ya...!

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Halo Lokal Selengkapnya
Lihat Halo Lokal Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun