Khususnya di kalangan Atoin Meto, mereka sangat memiliki perhatian bagi seseorang dalam  pesta untuk makan. Kalau seseorang turut membantu memasak saja atau bekerja mempersiapkan pesta namun kemudian karena suatu halangan dia harus pergi dan tidak makan, pihak tuan pesta akan mengantarkan seporsi makanan ke rumahnya. Begitu pula ketika ada tamu Muslim yang hadir dalam pesta tersebut, tuan pesta berupaya menyediakan masakan yang halal.
Bagi Atoin Meto, adalah sebuah kehormatan dan kebanggaan ketika tamu dalam pestanya bisa menikmati hidangan makanannya. Jika tidak tuan pesta akan malu dan menjadi gosip orang lain.
Pengolahan dan penyiapan makanan halal khusus bagi kaum Muslim saat pesta ini merupakan sebuah wujud toleransi di NTT yang sudah berlangsung selama ini. Menghargai orang lain, tetangga atau kerabat yang tidak makan daging babi karena ajaran agamanya. Melalui toleransi ini orang NTT terus menjalin dan merawat persaudaraan di dalam keberagaman agama.
Demikianlah sekilas kisah toleransi dari NTT, Nusa Tenggara Timur, Nusa Terindah Toleransi. Semoga menjadi inspirasi dalam keberagaman Indonesia. Â Â Â Â Â Â