Puasa ramadan tinggal 6 hari lagi berarti hitungannya adalah H-6 lebaran Idul Fitri akan tiba. Artinya segala persiapan mudik harus dilakukan sebaik mungkin. Namun mudik yang saya lakukan bukannya ke kampung tapi mudik pulang ke Kota Jakarta. Walah maksudnya apa?, orang-orang kebanyakan mudik lebaran pulang ke kampung atau desa ini malah ke Ibu Kota, walah eksodus kali ya.
Begini ceritanya. seperti biasa setiap tahun saya pasti kumpul bersama keluarga istri dan anak-anak di Jakarta. Meski saya asli orang Makassar, tapi istri asli betawi dan emaknya juga asli betawi. Karena beginilah bisa nikah sama orang betawi disamping dodolnya dan tape uli yang enak kalau lebaran juga kuliner lainnya enak-enak, juga lagi ketupat sama redang buatan mertua . Lha, koq malah cerita kuliner inikan masih puasa hehehe.
Dilanjutkan, hanya aktifitas saya bekerja sebagai jurnalis koresponden di salah satu majalah agribisnis nasional sekaligus aktif menjadi pendamping petani di Sulawesi Selatan. Mau tak mau setiap sebulan, harus balik tengokin anak-anak dan istri yang memang netap di Jakarta.
Setiap jelang lebaran, seperti biasa setiap tahunnya saya harus kumpul kembali bersama mereka. Untuk itu beberapa persiapan sederharana yang saya lakukan untuk pulang mudik ke Jakarta. Saya biasa menggunakan pesawat terbang dengan harga yang murah dan tentunya sesuai kantong, ini situasi mau lebaran harus bisa mengatur mana anak-anak minta baju labaran ini itu dan juga kebutuhan keluarga lainnya. Maklum, jurnalis gajinya kecil. Kalau bukan karena anak-anak, aku siap-siap menderita,” begitu guraunku.
Bagi saya, mudik terbang dengan pesawat tak harus selalu mahal. Untuk itu saya harus memburu tiket dan jadwal yang tepat takutnya tak kebagian tiket promo yang murah.
Pesoalannya, Kementrian Perhubungan memperkirakan jumlah pemudik Lebaran tahun 2016 ini mencapai 25 juta orang. Dan jumlah pemudik yang menggunakan angkutan udara pun diprediksi naik 7,62% dibanding tahun lalu. (Tempo,27 Mei 2016)
Contohnya, untuk penerbangan tanggal 2 juli 2016 jam 13.30 maskapai Batik Air dari Makassar – Jakarta (Bandara Halim Perdana Kusuma) harga tiketnya adalah Rp. 830 ribu sedangkan untuk lion air dengan landing di bandara Internasional Soekarno Hatta, Cengkareng jatuh di harga Rp.652.103, dikuti dengan City Link dengan tujuan yang sama seharga Rp. 650.133 sekali penerbangan. Tak ketinggalan, maskapai Sriwijaya dengan tujuan yang sama memberikan harga promo Rp. 678. 062
Jika dibandingkan dengan tiket pesawat maskapai Garuda Indonesia terbilang jauh. Contohnya untuk Makassar – Jakarta (Soetta Cengakareng) ditanggal yang sama untuk jam 14.25 wita, Garuda menjual tiketnya di harga Rp. 1.141.207. Hanya selisih perbedaan waktu menit dan jam diantara maskapai tersebut.
Setelah saya lakukan perbandingan baik itu harga dan waktunya sekarang saya tinggal tentukan sikap. Akhirnya saya pilih penerbangan Batik Air, salah satu maskapai lion air group. Petimbangannya, disamping harga tiket pesawat Batik Air yang tidak terlalu jauh beda dengan semisal Lion air dan sriwijaya hanya selisih 150-200 ribu, juga karena pesawat ini turunnya di Bandara Internasional Halim Perdana Kusumah, artinya tidak terlalu jauh dari tempat tinggal saya yakni di kawasan Cilandak. Dari bandara tinggal lurus dapat jalan TB. Simatupang, belok kiri jalan cilandak kko eh nyampe deh kita”.
Kemudian, dalam tulisan persiapan mudik ini ada beberapa hal penting meskipun sederhana kelihatannya namun tak bisa dianggap sepela. Nah, yang ingin saya bagikan kepada para Kompasianer yang berada dimana saja dan hendak melakukan perjalanan mudik, biasanya saya mempersiapkan antara lain :
1. Identitas KTP, SIM dan kartu Pers
Tanda pengenal identitas diri seperti KTP dan SIM termasuk kartu pers yang saya miliki, sebelum hendak berangkat mudik terlebih dahulu mengecek di dompet, sedangkan kartu pers selalu tersimpan rapi dalam kantong tas ransel body pack. Untuk identitas seperti KTP dan SIM adalah sangat penting karena ketika tiba di Bandara otomatis saat check in tiket di counter, harus diperlihatkan KTP atau SIM yang masih berlaku untuk di cocokkan dengan tiket keberangkatan tujuan. Berikut kartu pers adalah indentitas jurnalis adalah dalam rangka tugas-tugas jurnalistik yang tiba-tiba dalam perjalanan tak diminta ada hal-hal yang tak luput dalam pengamatan dan penting untuk diliput. Kartu pers ini seyogyanya dibutuhkan dalam keadaan mendesak harus diperlihatkan.
![Indentitas KTP, SIM dan lainnya selalu jadi perhatian ketika persiapan berangkay mudik (foto Imansyah Rukka)](https://assets.kompasiana.com/items/album/2016/06/30/mudik-009-jpg-5774cf69b593731507b3de48.jpg?t=o&v=770)
Juga tak kalah pentingnya adalah tiket pesawat keberangkatan yang mana tertera nama pemilik tiket, jadwal keberangkatan dan kode booking maskapai. selalu jadi perhatian jangan sampai lupa. Pengalaman saya biasanya tiket, 2 hari sebelum berangkat sudah memasukkan ke dalam tas bawaan saya. Agar tidak kelupaan hingga tiba di bandara dan saat hendak masuk ke dalam bandara.
![Iluastrasi tiket Batik Air](https://assets.kompasiana.com/items/album/2016/06/30/tiket-batik-air-5774cfb444afbded07ffc1b9.jpg?t=o&v=770)
Biasanya hendak mudik saya hanya bawa pakaian seadanya saja. Diperkirakan hanya untuk seminggu lebih di Jakarta. Pakaian yang saya bawa antara lain baju, celana panjang, cd tentunya, sabun, odol, dan perlengkapan mandi lainnya semua sudah dimasukkan ke dalam tas andalan saya (body pack) yang selalu menemani saya kala bepergian jauh termasuk mudik dan sebisa mungkin saya masukkan secara teratur ke dalam tas ransel andalan saya tersebut. Dalam perjalanan mudik, biasanya saya suka yang simple dan tidak ribet, maka itu saya gunakan tas ransel yang didalamnya bisa tersimpan baju, laptop, pakaian, kamera dan sebagainya. Tinggal berangkat !!!
![mudik-002-jpg-5774cfe560afbd92107c551a.jpg](https://assets.kompasiana.com/items/album/2016/06/30/mudik-002-jpg-5774cfe560afbd92107c551a.jpg?t=o&v=770)
Inilah salah satu barang dari sekian barang yang sangat penting dan selalu menjadi nafas hidup saya adalah laptop beserta kelengkapannya. Harus selalu saya bawa, karema dengan laptop, saya harus terus menulis baik itu di Kompasiana, pewarta warga dan sebagainya, baik berita, feature, dan up date status di facebook dan media sosial lannya. Pulang mudik, tentunya saya banyak menemukan ispirasi selama dalam perjalanan, dengan begitu adanya laptop, semua bisa saya ulas menjadi sebuah reportase yang menarik.
![Laptop selalu dan selamanya untuk terus menulis(foto Imansyah Rukka)](https://assets.kompasiana.com/items/album/2016/06/30/mudik-011-jpg-5774d01baf7e610b1f955d30.jpg?t=o&v=770)
Seperti biasa, kemana pun saya pergi tinggalkan rumah tak pernah lepas dari kamera Nikon D3300 DSLR milik saya. Meski begitu, kamera tersebut terlalu banyak memberikan warna dalam fenomena kehidupan yang selalu ada disekiling saya. Selalu ada dalam tasnya, kamera pribadi saya ibarat istri pertama saya, kamera ini selalu tak pernah lepas dan berada dalam tas. Apalagi dengan pulang mudik, wah tentunya banyak hal-hal bisa saya abadikan selama dalam perjalanan.
![Kamera Nikon D3300 selalu bawa serta dalam perjalan, termasuk mudik lebaran (foto Imansyah Rukka)](https://assets.kompasiana.com/items/album/2016/06/30/nikon-d3300-5774d0be547b617210b37413.jpg?t=o&v=770)
Nah, ini juga salah satu perangkat yang tak bisa luput dari perhatian saat hendak melakukan perjalanan mudik adalah Handphone. Biasanya entah dimanapun saya berada, selain kamera, handphone adalah sudah bagian dari aktifitas saya. Ketika menunggu di ruang keberangkatan yang sejuk, selain menelpon memberi kabar ke istri dan anak-anak keberadaan saya dimana, handphone adalah salah satu sarana hiburan yang menyenangkan. Disitu saya bisa update status di media sosial seperti Facebook dan Tweeter atau whatsapp juga beberapa aplikasi lainnya yang penting buat saya, dan sering diakses seperti Kompas.com sebagai bacaan informasi yang sangat up to date.
7. Charger dan Power Bank
Wah, alat yang satu ini yang paling tidak boleh ketinggalan dan bagi saya alat ini jauh lebih penting dari pada dompet. Baik itu chargerbiasa, chargerbuat di mobil, atau portable chargeralias power bank, semua nilai kegunaannya sama dan harus tetap saya perhatikan dalam perjalanan mudik ini. Meski di beberapa bandara sudah disiapkan tempat colokan, namun apa salahnya tetap juga membawa power bank untuk jaga-jaga kalau hal yang sangat mendesak dalam perjalanan.
![mudik-006-jpg-5774d155e122bd5c0bdba8a5.jpg](https://assets.kompasiana.com/items/album/2016/06/30/mudik-006-jpg-5774d155e122bd5c0bdba8a5.jpg?t=o&v=770)
Sebagai orang yang suka membaca, tak pernah lepas setiap hari saya pasti membaca karena membaca bagi saya adalah sudah kewajiban mutlak. Untuk itu saya selalu mempersiapkan buku-buku yang saya ambil dari koleksi saya, ataupun buku-buku yang baru saja saya beli dari Gramedia. Biasanya saya siapkan di meja kerja saya agar tidak lupa untuk saya bawa pulang mudik.
![mudik-010-jpg-5774d16ff27a61cd04446492.jpg](https://assets.kompasiana.com/items/album/2016/06/30/mudik-010-jpg-5774d16ff27a61cd04446492.jpg?t=o&v=770)
Kerap kali hendak pulang ke Jakarta, meski bukan hanya pulang mudik selalu saya sempatkan beli ole-ole has ala kadarnya sesuai kantong. Minyak tawon asli adalah salah satu ole-ole yang selalu dipesan oleh istri biasa digunakan sebagai minyak oles mujarab di keluarga jika ada yang sakit, luka dan sebagainya. Juga anak-anak saya paling gemar dan senangnya minta kacang disco dan aneka krupuk lainnya. semua bawaan ini saya sudah persiapkan seminggu sebelumnya sebelum berangkat mudik.
![Ole-ole andalan kota makassar, minyak tawon super yang selalu dipesan oleh keluarga di Jakarta (foto Imansyah Rukka)](https://assets.kompasiana.com/items/album/2016/06/30/minyak-tawon-5774d2ff717a61db0619870a.png?t=o&v=770)
“Meraih kebahagiaan itu begitu sederhana, namun mengapa masih banyak orang yang tak bisa melihatnya?”—Imansyah Rukka - 30 Juni 2016 sudiang Makassar
![Kacang disco adalah ole-ole khas makassar yang disenangi anak-anak dan keluarga saya (foto Imansyah Rukka)](https://assets.kompasiana.com/items/album/2016/06/30/kacang-disco-jpg-5774d1b466afbdcd06cbeb61.jpg?t=o&v=770)
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI