Mohon tunggu...
Iman Suwongso
Iman Suwongso Mohon Tunggu... Penulis/Wartawan -

Ketika angin berhembus kutangkap jadi kata.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Cerpen: Akulah Tikus yang Digulung Bola Api

3 Mei 2016   09:57 Diperbarui: 3 Mei 2016   09:59 161
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Di hari yang memasuki hitungan ribuan, dia datang kembali yang keribuan kalinya. Cetaaaarrr!

“Catatan. Bukti-bukti telah dikumpulkan. Pengajuan keberatan kamu sudah dipelajari. Tapi kami perlu kata sepakat bulat. Butuh waktu.”

Kami bergembira. Ini berarti tanda pembebasan telah tiba. Pasukan pembelaku pastilah sudah membungkam mereka dengan berbagai kesenangan. Kami bersiap-siap untuk pesta pora. Para kecoak menari-nari. Aku akan mengulang sejarah lagi: menang lagi. Bebas disini.

Namun begitu cepatnya waktu. Saat diujung pesta, suara itu muncul lagi. Suara si cambuk kilat. “Celetaaaaarrr!”

Aku terlonjak. Kecoak-kecoak terlonjak. Telinga kami pekak. Kulit rasanya terkelupas. Dihantam gema.

“Watakmu tidak berubah. Disini kau masih juga berusaha menyuap kami!”

Taaaarrrr!

Kilatan api menggulungku. Panasnya membakar seluruh jasad dan jiwaku. Hembusannya menerbangkanku. Melemparkanku. Entah, kemana. Entah sampai kapan. Hingga kini aku segumpal bola api yang melayang-layang. ****

Djoglo Pandanlandung Malang
 2004/2016
 iman.suwongso@yahoo.co.id

Glosari:

ngeden=menekan perut dengan nafas untuk mengeluarkan air besar
 beol=
mengeluarkan air besar
 Bajindulll=
kata umpatan di sebagaian masyarakat di Jawa
 misuh=
mengumpat
 ulo marani gepuk=
ular menghampiri pukulan= menghampiri mala petaka
 pelor=
peluru

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun