Mohon tunggu...
Iman Suwongso
Iman Suwongso Mohon Tunggu... Penulis/Wartawan -

Ketika angin berhembus kutangkap jadi kata.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Artikel Utama

[Cerpen] Tarian Api di Ladang Tebu

26 April 2016   15:49 Diperbarui: 26 April 2016   20:32 402
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

“Jangan dikira main-main.”

Pistol itu meledak. Pelornya menembus langit-langit.

“Atap itu tidak berdarah. Tapi, tengkuk anakmu ini bisa menganak sungai.”

“Ya Pak. Saya minta waktu,” kali ini Tamun gemetar. “Satu minggu!”

Seperti sedang bermimpi. Tamun duduk termangu ditinggal tiga lelaki itu.

Sungguh. Ancaman itu tidak main-main. Setiap hari ada saja peristiwa buruk yang dialami Tamun. Sehari setelah kehadiran tiga laki-laki itu, gentingnya pecah dilempar batu sebesar genggaman. Dan esok paginya, dadanya sesak menyaksikan sederet kebun tebunya bergelimpangan dibabat orang.

Atas anjuran Pak RT Tamun melapor ke aparat desa. Kabarnya Pak Lurah melapor ke kecamatan. Tetapi, malamnya Pak Lurah datang ke rumah Tamun.

“Mun, saran saya, tanahmu itu dijual saja.”

Tamun hanya melongo menatap Pak Lurah. Tamun tidak menjawab saran Pak Lurah itu, hingga orang nomor satu di desanya ini meninggalkannya.

Sepulang Pak Lurah, Tamun merasa sendirian. Setiap orang yang sudah di minta pendapat, mereka menjawab sama. Tidak tahu. Atau, jual saja. Temannya yang sudah tinggal di pinggiran kota pernah bilang kepada Tamun. “Tanahmu itu sudah diatur untuk.....”

***

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun