6. Tingkat Bouncing (Bounce Rate): Bounce rate menunjukkan berapa banyak email yang tidak sampai ke penerima karena alamat email yang tidak valid atau masalah teknis lainnya. Ada dua jenis bouncing: hard bounce (email yang benar-benar gagal dikirim) dan soft bounce (masalah sementara, seperti kotak masuk yang penuh). Jaga daftar email Anda tetap bersih dengan secara rutin menghapus alamat yang tidak valid.
7. Waktu Buka Email (Email Open Time): Melacak waktu ketika penerima membuka email Anda dapat membantu menentukan waktu terbaik untuk mengirim email di masa mendatang. Jika Anda menemukan sebagian besar penerima membuka email di pagi hari, Anda bisa menyesuaikan waktu pengiriman agar lebih efektif.
8. Perangkat yang Digunakan (Device Tracking): Ketahui perangkat yang digunakan oleh penerima untuk membuka email Anda—apakah lewat desktop, tablet, atau smartphone. Dengan data ini, Anda bisa mengoptimalkan desain email agar responsif di semua perangkat, sehingga penerima memiliki pengalaman yang lebih baik saat membaca email Anda.
9. Analisis Geografis (Geographic Tracking): Data ini membantu Anda memahami di mana lokasi sebagian besar penerima email Anda berada. Ini berguna jika bisnis Anda bersifat lokal atau jika Anda ingin menargetkan promosi tertentu ke area geografis tertentu.
10. Laporan ROI (Return on Investment): Pada akhirnya, Anda ingin mengetahui apakah email marketing Anda memberikan hasil yang sebanding dengan usaha dan biaya yang dikeluarkan. Hitung ROI dari kampanye email Anda dengan membandingkan pendapatan yang dihasilkan dengan biaya yang dikeluarkan, seperti platform email marketing, waktu, dan sumber daya.
Kesimpulan
Melacak dan menganalisis kinerja email adalah cara terbaik untuk terus meningkatkan strategi email marketing Anda. Dengan memahami metrik seperti open rate, CTR, dan tingkat konversi, Anda bisa membuat perubahan yang tepat untuk memaksimalkan hasil. Gunakan alat email marketing seperti Chamaileon untuk mempermudah pelacakan dan analisis. Chamaileon menyediakan laporan lengkap yang membantu Anda mengukur kinerja email dengan lebih akurat dan membuat keputusan yang lebih baik untuk kampanye berikutnya. Jadi, jangan ragu untuk mulai menggunakan Chamaileon dan optimalkan email marketing bisnis kecil Anda!
9. Uji Coba (A/B Testing) dalam Email Marketing
Uji coba atau lebih dikenal dengan istilah A/B testing adalah metode penting dalam email marketing yang dapat membantu Anda menemukan strategi terbaik untuk kampanye email Anda. Dengan melakukan uji coba, Anda bisa mengetahui elemen-elemen mana yang paling efektif dalam meningkatkan tingkat keterlibatan (engagement) dan konversi. Berikut adalah panduan lebih detail mengenai A/B testing dalam email marketing, yang bisa Anda terapkan untuk bisnis kecil Anda.
1. Apa Itu A/B Testing?:Â A/B testing adalah proses membandingkan dua versi dari elemen tertentu dalam email Anda untuk melihat mana yang lebih baik. Misalnya, Anda bisa membuat dua versi subjek email yang berbeda, lalu mengirimkannya ke sebagian kecil dari daftar email Anda. Versi yang memiliki tingkat pembukaan atau klik lebih tinggi akan digunakan untuk sisanya.
2. Mulailah dengan Satu Elemen: Saat melakukan A/B testing, fokuslah pada satu elemen terlebih dahulu. Misalnya, jika Anda ingin menguji subjek email, jangan sekaligus mengubah desain atau CTA. Hal ini penting agar Anda bisa melihat hasil yang jelas dari perubahan yang Anda uji.