4. Kirim Sesuai Siklus Penjualan: Jika bisnismu memiliki siklus penjualan tertentu, sesuaikan frekuensi pengiriman dengan siklus tersebut. Misalnya, menjelang akhir bulan mungkin merupakan waktu yang tepat untuk meningkatkan frekuensi email penawaran khusus atau diskon.
5. Segmentasi untuk Menentukan Frekuensi: Setiap segmen pelanggan mungkin memiliki kebutuhan yang berbeda. Misalnya, pelanggan baru mungkin membutuhkan lebih banyak email untuk mengenal produk atau layananmu, sementara pelanggan setia mungkin hanya membutuhkan pengingat sesekali.
6. Uji Frekuensi yang Berbeda: Cobalah mengirim email dengan frekuensi yang berbeda kepada segmen yang berbeda. Misalnya, satu segmen mungkin menerima email mingguan, sementara segmen lainnya menerima dua kali sebulan. Lihat mana yang menghasilkan keterlibatan terbaik.
7. Jangan Terlalu Memaksa dengan Penjualan: Email yang terlalu berfokus pada penjualan bisa membuat pelanggan jenuh. Variasikan isi emailmu dengan konten yang informatif, edukatif, atau menghibur agar pelanggan tetap tertarik dan tidak merasa “dibombardir” dengan penawaran.
8. Sediakan Opsi untuk Mengurangi Frekuensi: Jika pelanggan merasa emailmu terlalu sering, tawarkan opsi untuk mengurangi frekuensi pengiriman daripada mereka langsung berhenti berlangganan. Ini bisa membantu menjaga mereka tetap dalam daftar tanpa mengganggu kenyamanan mereka.
9. Pantau Tingkat Unsubscribe: Tingkat berhenti berlangganan adalah indikator yang baik apakah kamu terlalu sering mengirim email. Jika ada peningkatan drastis dalam jumlah orang yang berhenti berlangganan, itu bisa menjadi tanda bahwa frekuensi pengirimanmu perlu dikurangi.
10. Gunakan Tools Profesional untuk Mengatur Frekuensi: Menggunakan tools email marketing seperti Chamaileon dapat membantumu mengelola frekuensi pengiriman secara lebih efektif. Dengan Chamaileon, kamu bisa merancang email yang menarik dan menetapkan jadwal pengiriman yang tepat, memastikan audiensmu tidak merasa terganggu dan tetap engaged dengan brand-mu.
Kesimpulan
Menjaga frekuensi pengiriman email yang tepat adalah kunci untuk menjaga pelanggan tetap terlibat tanpa membuat mereka merasa terganggu. Dengan memahami preferensi pelanggan, menganalisis data, dan menggunakan tools profesional seperti Chamaileon, kamu bisa menyesuaikan frekuensi pengiriman yang tepat untuk audiensmu. Jangan terlalu sering, tapi jangan juga terlalu jarang – temukan keseimbangan yang sesuai untuk bisnismu dan saksikan peningkatan engagement serta penjualan secara signifikan!
9. Pantau dan Evaluasi Hasil
Pantauan dan evaluasi hasil dari kampanye email marketingmu adalah langkah krusial untuk memastikan strategi yang kamu jalankan efektif. Tanpa pemantauan yang tepat, sulit untuk mengetahui apa yang berhasil dan apa yang perlu diperbaiki. Berikut adalah 10 poin penting untuk membantu kamu dalam proses pemantauan dan evaluasi: