Mohon tunggu...
Iman Haris M
Iman Haris M Mohon Tunggu... Freelancer - Loper Koran

Semua penulis akan mati

Selanjutnya

Tutup

Politik

Basa-Basi Gaza di Kunjungan Jokowi ke Amerika

15 November 2023   19:11 Diperbarui: 15 November 2023   19:15 161
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Presiden Jokowi baru saja menyelesaikan kunjungannya di Amerika Serikat hari Seni yang lalu (13/11/2023). Media nasional menyoroti obrolan Jokowi dengan Biden terkait situasi di Gaza sebagai bentuk tekanan Indonesia kepada Amerika Serikat, meski Biden sama sekali tidak tampak tertekan.

Tentu saja Indonesia tidak bisa mengintervensi kebijakan politik luar negeri AS, tapi pertanyaannya, apakah benar Indonesia dalam posisi untuk bahkan sekedar menekan sebagaimana diberitakan?

Ada enam poin penting yang sebetulnya lebih tampak sebagai permintaan pemerintah Indonesia kepada AS yang dihasilkan dalam kunjungan tersebut, di samping tawaran perpanjangan kontrak ijin tambang selama 20 tahun bagi Freeport yang akan habis pada tahun 2041 nanti.

Merujuk pada publikasi press-briefing Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) yang dirilis pada Selasa (14/11/2021), keenam poin penting yang dihasilkan dari kunjungan Jokowi tersebut, yaitu:

Pertama, peningkatan status hubungan bilateral Indonesia dan Amerika Serikat dari strategic partnership menjadi Comprehensive Strategic Partnership (CSP).

Ke-dua, kesepakatan penguatan kerja sama mineral kritis yang akan dirumuskan dalam bentuk rencana kerja (work plan) menuju pembentukan Critical Mineral Agreement (CMA).

Ke-tiga, kesepakatan atas percepatan implementasi Just Energy Transition Partnership atau JETP.

Ke-empat, Amerika Serikat sepakat untuk memilih Indonesia sebagai salah satu mitra International Technology Security and Innovation Fund sebagai jalan bagi penguatan rantai pasok semi konduktor.

Ke-lima, perpanjangan Generalized System of Preferences (GSP) bagi Indonesia untuk meningkatkan perdagangan di antara kedua negara.

Ke-enam, komitmen Amerika Serikat untuk mendukung aplikasi Indonesia untuk menjadi anggota OECD (the Organization for Economic Cooperation and Development).

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun