Halo semua sahabat dan kerabat, khususnya sesama diabetesi yang bersemangat. Salam hebat dan juga salam sehat!
Hari ini saya kembali menjalani 'intermittent fasting' atau puasa makan sebagaimana biasanya. Sejak kemarin, Rabu sore jam 6, sudah tidak ada lagi makanan, kecuali air 'putih' hangat, yang masuk ke dalam perut saya. Puasa makan ini baru akan berakhir pada jam 6 sore hari ini.
Ada banyak manfaat kesehatan bagi siapa saja, khususnya bagi orang dengan diabetes, yang mau melakukan puasa makan. Tapi pada kebanyakan orang, puasa makan bukanlah hal yang mudah untuk dilakukan. Perut kosong meronta dan berbunyi 'kriuk...kriuk' meminta asupan makanan.
Kalau kamu ingin mengetahui apa manfaat 'intermittent fasting' terhadap kesehatan dan kalau kamu juga ingin tahu bagaimana cara mudah untuk melakukan 'intermitten fasting', silakan baca tulisan saya ini sampai ke titik penghabisan.
Manfaat 'intermittent fasting'
Tidak mudah buat semua orang berpuasa. Selalu saja ada godaan untuk menggagalkan puasa. Perlu tekad kuat untuk menang dalam berpuasa. Begitu biasanya nasihat bijak yang ditujukan kepada orang yang mau berpuasa.
'Intermittent fasting' itu adalah puasa juga. Tapi walaupun disebut sebagai puasa, 'intermittent fasting' bukanlah puasa yang bikin kepala pusing. 'Intermittent fasting' adalah puasa yang juga bikin berbagai masalah kesehatan semakin beres. 'Intermittent fasting' bukanlah puasa yang menyengsarakan tubuh. 'Intermittent fasting' adalah puasa yang menyehatkan tubuh.
Dilansir dari hopkinsmedicine.org, riset tentang manfaat 'intermittent fasting' terhadap kesehatan tubuh adalah sbb:
- Berpikir dan memori. Sejumlah studi menemukan bahwa 'intermittent fasting' meningkatkan memori kerja pada hewan dan memori verbal pada manusia dewasa.
- Kesehatan jantung. 'Intermittent fasting' memperbaiki tekanan darah dan meringankan kerja jantung.
- Performa fisik. Orang muda yang berpuasa selama 16 jam akan kehilangan lemak sementara massa ototnya tetap terpelihara. Tikus yang diberi makan setiap selang sehari memiliki daya tahan berlari yang lebih baik.
- Diabetes dan obesitas. Penelitian pada hewan, 'intermittent fasting' mencegah obesitas. Dan dalam 6 penelitian singkat pada manusia, orang gemuk berkurang berat badannya melalui 'intermittent fasting'.
- Kesehatan jaringan. Pada hewan yang mendapat tindakah bedah, 'intermittent fasting' mengurangi dan memperbaiki jaringan yang rusak.
Alasan melakukan 'intermittent fasting'
Beberapa hari yang lalu saya menulis di Kompasiana bahwa kadar gula darah saya dua jam setelah makan sepotong pizza yang dikombinasikan dengan sayuran 'baby caisim', tomat dan, telur adalah 111 mg/dL. Kadar gula darah tersebut masih jauh di bawah 180 mg/8dL yang menjadi batas atas kadar gula darah setelah makan pada orang dengan diabetes.