c. Memakan menu makanan yang rendah kalori, rendah karbohidrat dan rendah indeks glikemik, misal: brokoli, tomat, jambu, pear, dsb.
4. Hormon-hormon pengatur sensasi lapar dan kenyang.
Ada banyak penyebab rasa lapar, salah satunya yang normal terjadi adalah kita belum makan ketika waktu untuk makan sudah tiba. Rasa lapar dan rasa kenyang sebenarnya diatur oleh beberapa hormon yang bekerja sesuai dengan ritme circadian.
Dilansir dari sehatq.com, ritme circadian adalah ritme yang memengaruhi siklus tidur, suhu tubuh, pencernaan, kebiasaan makan, pelepasan hormon, dan fungsi penting tubuh lainnya.
Ada banyak hormon yang terkait dengan sensasi lapar dan kenyang yang terjadi. Tapi dua di antaranya adalah hormon ghrelin dan hormon cholecystokinin.
Hormon ghrelin adalah hormon yang mengatur sensasi lapar. Semakin kamu merasa lapar, semakin tinggi kadar hormon ghrelin di dalam darah. Tapi semakin terisi perutmu dengan makanan, semakin turun kadar hormon ghrelin di dalam darah.
Hormon cholecystokinin adalah hormone yang mengatur sensasi kenyang. Semakin kamu merasa kenyang, semakin tinggi kadar hormone ini di dalam darah.
5. Bagaimana tubuh mencukupkan kebutuhan energi ketika asupan kalori lebih sedikit dari pengeluaran kalori?
Dilansir dari foodketo.com, ketika glukosa darah dalam keadaan cenderung rendah, tubuh akan mulai mengakses glikogen (cadangan glukosa di otot dan hati) hingga ketika stok glikogen menipis, maka barulah tubuh akan mulai membongkar lemak untuk diubah menjadi energi.
Jadi kita gak usah khawatir akan kekurangan energi. Tubuh kita dikaruniai Sang Pencipta sebuah kemampuan untuk melakukan 'counter' dan adaptasi semaksimal mungkin.
Oleh karena itu, kalau kamu yang masih sehat tidak ingin terkena penyakit diabetes melitus tipe 2, maka kamu perlu memperhatikan berat badanmu. Jangan sampai kamu mengalami kelebihan berat badan yang berkepanjangan. Karena kelebihan berat badan dan obesitas (kegemukan) adalah salah satu faktor resiko atau jalan tol menuju penyakit diabetes melitus tipe 2.