Lain halnya kalau kita berbelanja yang belanjaannya akan kita bagikan kepada orang lain. Pada keadaan yang demikian, belanja di tempat perbelanjaan yang dapat memberikan harga yang lebih kompetitif tentu akan lebih tepat, apalagi kalau sumber penghasilan kita juga terbatas. Keberadaan toko online setidaknya merupakan salah satu solusi hemat untuk kita dapat berbagi.
4. Belanjalah dengan jujur, bukan dengan sikap takabur. Sikap takabur adalah sebuah sikap di mana seseorang terlihat menyombongkan diri atau merasa diri lebih penting, lebih tinggi dan lebih baik dari orang lain. Padahal siapa kita? Di atas langit masih ada langit, bukan? Berbelanjalah dengan jujur, jujur pada diri sendiri, tidak menipu diri sendiri, apalagi menipu orang lain.
5. Belanjalah pada tempat dan saat yang tepat, jangan tergiur pada rayuan promosi hebat. Orang-orang yang bekerja di bagian penjualan dan pemasaran tentu paham bagaimana menggunakan faktor-faktor psikologis untuk 'merayu' calon pembeli produk mereka. Selalu ada saja trik dan kiat mereka, bervariasi dari satu waktu ke waktu yang lain, kadang menggunakan kata-kata dan ada kalanya juga menggunakan gambar-gambar, dan bahkan mungkin saja juga sambil menggunakan pramuniaga cantik yang cantik juga tutur katanya. Tujuannya satu, yakni bagaimana agar calon pembeli tertarik untuk membeli produk mereka.
Beberapa kata atau kalimat atau gambar-gambar yang mungkin digunakan untuk 'merayu' calon pembeli pembeli, misalnya:
a. Harga discount.
b. Beli dua gratis satu, dsb.
c. Belanja dan dapat voucher (syarat dan kondisi berlaku, tergantung sampai seberapa banyak belanjaannya dan sampai kapan voucher itu masih berlaku)
d. Limited edition.
e. Sisa ekspor.
f. Label harga, misal: Rp 90.999,- (Gak sampai Rp 100 ribu)
g. Harga khusus untuk orang-orang tertentu, misal pemegang 'member card' atau kartu kredit tertentu.