Mohon tunggu...
Iman Agung Silalahi
Iman Agung Silalahi Mohon Tunggu... Freelancer - Pembelajar hidup sehat holistik

Selalu merasakan sebuah kebahagiaan tersendiri saat mitra kerja atau sahabat berhasil menemukan inspirasi dan keyakinan diri untuk mencapai apa yang diimpikannya. Tertarik menjadi pembelajar hidup sehat holistik sejak Februari 2021 setelah resmi menyandang status penderita diabetes tipe 2.

Selanjutnya

Tutup

Kurma Pilihan

Mengetahui Jumlah dan Nama Nabi Itu Penting, tapi Lebih Penting Lagi Meneladani Nabi

3 Mei 2021   22:10 Diperbarui: 3 Mei 2021   22:26 864
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kisah Untuk Ramadan. Sumber ilustrasi: PAXELS

Ketika pandemi Covid-19 masih terjadi seperti sekarang ini, seberapa terbiasa masing-masing kita mengikuti ibadah virtual untuk menyembah TUHAN, Allah yang juga Mahabesar?

Pandemi Covid-19 bukanlah suatu alasan untuk tidak beribadah kepada TUHAN. Kita, manusia yang tidak berdaya ini, sudah sepatutnya untuk semakin bergantung pada Allah yang juga Maha Pengasih dan Maha Penyayang di tengah pandemi Covid-19 ini.

2. Memiliki keberanian untuk menempelak kemunafikan. Baik di Kitab Injil ataupun di Al-Qur'an, terdapat banyak ayat-ayat yang menerangkan bagaimana Nabi Isa AS atau Yesus Kristus menempelak kemunafikan para pemimpin agama Yahudi. Salah satu kisah yang paling menarik perhatian saya adalah kisah ketika Nabi Isa AS atau Yesus Kristus menjugkirbalikkan meja-meja penukar uang dan bangku-bangku pedagan merpati di halaman Bait Allah.

Para Imam dan ahli-ahli Taurat, kaum Farisiyun, kaum Shaduqiyun, dan semua yang disebut tokoh-tokoh agama mempertontonkan kemunafikan mereka dalam praktek dagang di halaman Bait Allah itu. Mereka seperti terlihat menyembah Allah, tetapi yang menjadi keutamaan buat hidup mereka adalah uang semata-mata. Secara langsung atau tidak langsung, mereka memangsa kaum fakir miskin dengan cara menjual hewan-hewan kurban dengan harga yang sangat tinggi.

Hati saya terasa panas melihat kemunafikan seperti itu. Tetapi seberapa berani saya untuk menegur setiap kemunafikan? Jangan-jangan saya adalah salah seorang yang munafik itu sehingga saya tidak memiliki keberanian untuk menempelak kemunafikan.

3. Memiliki kesabaran dan ketabahan. Baik di Injil ataupun di Al-Qur'an terdapat kisah yang menunjukkan bagaimana Nabi Isa AS atau Yesus Kristus memiliki kesabaran dan ketabahan dalam menghadapi dan menanggung penderitaan dan pergumulan hidup ketika mendapat perlakuan tidak senonoh dari orang-orang yang membenciNya. Dia diejek, tapi Dia diam saja. Dia dihina, tapi Dia diam juga. Dia dianiaya, tapi Dia tidak melawan. WajahNya diludahi, Dia biarkan saja. WajahNya ditempeleng, Dia biarkan juga.

Sebagai seorang Nasrani, sebagai seorang yang mengaku sebagai pengikut Yesus Kristus saat ini, seberapa sabar dan seberapa tabah saya mendapat perlakuan-perlakuan yang seperti itu?

4. Memiliki hati yang mudah berbelas-kasihan. Injil dan Al-Quran juga sama-sama memuat kisah keteladanan Nabi Isa AS atau Yesus Kristus dalam menunjukkan belas kasihan kepada setiap orang yang tersingkirkan, baik karena penyakit fisik, mental, sosial ataupun rohani. Salah satu kisah yang sangat menarik perhatian saya adalah kisah tentang bagaimana Nabi Isa AS atau Yesus Kristus memperlakukan seorang perempuan kedapatan berbuat zina.

Perempuan yang kedapatan berbuat zina tersebut dibawa oleh imam-imam orang Yahudi ke hadapan Yesus. Mereka sedang membuat sebuah jebakan Batman untuk Yesus. Kalau Nabi Isa AS atau Yesus Kristus membebaskan perempuan yang berbuat zina tersebut, berarti Dia menentang Taurat Musa. Sebaliknya, kalau Dia mengatakan bahwa perempuan yang kedapatan berbuat zina itu harus dibunuh, maka perkataanNya itu justru menghancurkan diriNya sendiri yang selama ini selalu membawa pekabaran tentang kasih.

Tetapi Nabi Isa AS atau Yesus Kristus tahu jebakan Batman tersebut. Dia juga tahu persekongkolan yang sudah terjadi di antara para imam tersebut. Dia juga tahu bahwa para imam orang Yahudi memiliki kesalahan yang lebih banyak daripada perempuan tersebut.

Akhirnya Nabi Isa AS atau Yesus Kristus dengan suara tegas dan keras berkata, "Barangsiapa di antara kalian yang tidak memiliki kesalahan, maka hendaklah ia yang pertama melemparkan batu kepada perempuan itu."

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun