Mohon tunggu...
Lukman Hamarong
Lukman Hamarong Mohon Tunggu... Administrasi - Sangat sulit menjadikan aku seperti kamu, karena aku adalah aku, kamu ya kamu

Mengalir seperti air

Selanjutnya

Tutup

Bola Artikel Utama

Beda Willy Indonesia dengan Willy Argentina

22 Juni 2018   05:27 Diperbarui: 22 Juni 2018   17:23 2161
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Argentina timpang, kedalaman skuat tidak merata, plus Willy yang betul-betul bikin gregetan. Blundernya di babak kedua berujung malapetaka. Argentina kolaps dengan gelontoran gol-gol Rebic, Rakitic, dan Modric.

Sepak bola memang permainan tim, tapi kualitas individu pemain juga sangat menentukan, dan kualitas Willy benar-benar di bawah standar.

Apa boleh buat, singkong sudah menjadi tape. Willy-nya Argentina (37) tidak seharum Willy-nya Indonesia (73).

Willy Caballero akan dikenang sebagai kiper minor yang dimiliki Argentina. Meskipun begitu, Argentina masih punya harapan lolos.

Sekecil apapun peluang itu, jangan pernah berhenti berharap. Harapan adalah kemampuan melihat setitik cahaya di kegelapan. Dan jika Argentina menemukan cahaya itu, harapan untuk keluar dari kegelapan masih ada.

Bravo Argentina, negara keduaku di dunia sepak bola. Untuk menghibur hati ini, izinkan saya merubah sedikit lirik di atas menjadi: "Si Messi liar dari Argentina. Apa kabarmu. Ku rindu gol-golmu yang keras hantam gawang. Di mana kini kau berada. Tetapkah indah liukanmu. Di mana visi permainanmu. Tetapkah dribble-mu hadang keruh (Lukman Hamarong)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun