"Saya bisa langsung beribadah kepada Allah tanpa memerlukan pertolongan orang lain, sehingga saya merasa hak individu saya dihargai. Allah lebih dekat dari urat leher seseorang."
Dialah Willy-nya Indonesia yang namanya akan selalu harum dengan karya-karyanya. Lantas siapa Willy berikutnya?
Willy yang satu ini ada di belahan bumi yang lain, tepatnya di America. Dialah Willy Caballero (37), seorang pesepak bola berkebangsaan Argentina, negara sepak bola yang telah banyak melahirkan bintang, seperti Maradona dan Messi.
Meski demikian, bintang terang Maradona dan Messi tidak menerangi Willy. Bahkan kalau kita mau jujur, Willy yang satu ini selalu dalam kegelapan.
Berprofesi sebagai pengawal gawang, Willy acapkali kali membuat blunder yang berujung gol untuk lawan.
"Bakatnya" ini sudah tercium dan terbaca saat mengawal gawang Manchester City. Catatan minor ini rupanya tidak diindahkan pelatih.
CV yang jeblok bukan menjadi rujukan utama. Ia tetap dipercaya sebagai kiper utama Argentina di Piala Dunia 2018, menyusul cederanya kiper nomor satu Argentina, Sergio Romero.
Apa yang terjadi kemudian?
Dua laga Argentina di fase grup D dilalui dengan sempoyongan. Seri 1-1 kontra Eslandia ibarat sebuah kekalahan. Dan kekalahan yang sesungguhnya adalah kekalahan saat dibantai Kroasia tiga gol tanpa balas. Hancur lebur, kolaps, dan bayang-bayang angkat koper lebih dulu semakin nyata.
Padahal Runner Up piala dunia edisi sebelumnya ini membawa nama-nama beken sekaliber Messi, Aguero, Dybala dan Higuain.
Meski Tim Tango diperkuat para penyerang "sadis", tapi apa yang bisa diharapkan dengan kekuatan pertahanan yang tidak mumpuni. Termasuk di posisi vital, penjaga gawang.