4. Akhlak Individu dan Sosial dalam Pembentukan Kepribadian Muslim KaffahÂ
Seorang muslim kaffah adalah mereka yang menyeimbangkan akhlak individu dan sosial, serta menjaga hubungannya dengan Allah, manusia, dan lingkungan. Dengan membentuk kepribadian yang kaffah, seorang muslim akan menjalani kehidupan yang lebih harmonis dan bermanfaat.
Rasulullah SAW bersabda:
" "
"Sebaik-baik manusia adalah yang paling bermanfaat bagi manusia lainnya." (HR. Ahmad).
Hadis ini mengajarkan kepada kita bahwa seorang muslim sejati adalah mereka yang mampu memberikan manfaat bagi orang lain dan lingkungannya.
Kepribadian muslim kafah sebagaimana sudah disebutkan sebelumnya adalah jati diri muslim yang memiliki keyakinan, kesadaran, eksistensi, dan sibgah atau identitas khusus yang membedakannya dari pemeluk agama-agama lain. ibgah seorang muslim itu dapat dirinci sebagai berikut :
- Tauhid atau Muwahid : Pada hakikatnya, setiap pribadi muslim adalah seorang muwahid, seorang yang tawhidullah, yakni meneguhkan bahwa Allah itu ahad dan Maha Esa.
- Ibadah : Setiap pribadi muslim pada hakikatnya adalah al-abid, yakni seorang yang menjalani hidup dan kehidupan dengan prinsip ibadah.
- Amal Sholeh : setiap pribadi muslim pada hakikatnya adalah pelaku amal sholeh
- Jujur dan Kejujuran : kejujuran dalam al-quran dinamakan al-sidq
- Ikhlas atau Pribadi Muslim : Secara etimologi, ikhlas (ikhlas) berasal dari kata kerja akhlaa-yukhlisu ikhlaan yang berarti memurnikan, menjernihkan, dan membeningkan.
- Ridho Allah : Seorang muslim yang memantapkan kepribadian tauhid, ibadah, amal saleh, kejujuran, dan keikhlasan memiliki energi rohani yang cukup untuk mendaki menuju maqam rida Allah.
- Rendah Hati : Kerendahan hati atau tawadu merupakan sikap mulia karena tidak menonjol- kan kelebihan pada diri kita.
- Hidup Membawa Manfaat Bagi Orang Lain : Seorang muslim yang memantapkan kepribadian tauhid, ibadah, amal saleh, kejujuran, keikhlasan, pengabdian, dan kerendahan hati adalah pribadi yang memberi manfaat lebih banyak kepada orang lain..
- Cerdas atau Kecerdasan : Kecerdasan yang menjadi salah satu ibgah kepribadian muslim yang lebih dominan adalah kecerdasan emosi dan kecerdasan spiritual.
- Mencintai Ilmu : Seorang muslim yang berkepribadian muslim adalah manusia yang mencintai ilmu, menjadi manusia pembelajar sepanjang hayat, dan berbagi ilmu sepanjang waktu.
- Cinta Damai : Islam, selain berarti penyerahan diri kepada Allah, juga berarti damai dan kedamaian.
- Istiqomah Mudawwamah : Ada dua kunci sukses dalam mengelola hidup dan kehidupan, baik untuk kepentingan dunia maupun untuk kepentingan akhirat. Kedua kunci sukses ini adalah istiqamah mudawwamah yaitu konsisten dan berkesinambungan dalam meraih kualitas hidup di dunia dan akhirat.
- Muruah : Muruah secara bahasa berarti harga diri atau kehormatan.
- Sabar, Tangguh, dan Ulet : Selanjutnya yaitu sabar yang berarti memiliki daya tahan, tangguh, dan ulet. Dalam mendaki jalan rohani, ada tangga-tangga yang harus dilewati, salah satunya adalah kesabaran (al-abr).
- Tawakal : Tawakal (tawakkul) secara etimologi berasal dari kata wakala yang berarti mewakilkan atau mempercayakan kepada pihak lain yang diyakini memiliki kompetensi dan integritas.
- Mencintai Allah dengan Mencintai Alam : Kesadaran kosmologi para sufi mengajarkan bahwa mencintai Allah itu tidak sempurna tanpa mencintai alam.
- Kepedulian Sosial : Para sufi, seperti Abu Yazid al-Bustami, adalah pribadi yang sangat peduli terhadap kaum duafa.
- Hidup Terorganisir untuk Menguatkan Persaudaraan Muslim : Kita menyadari dengan penuh keinsafan bahwa kita tidak dapat menegakkan muruah umat tanpa kebersamaan dan persaudaraan yang solid seperti bagian sebuah bangunan yang satu dengan bagian lainnya yang saling menguatkan.
Kesimpulan
Akhlak individu dan sosial memainkan peran penting dalam membentuk keseimbangan hidup seorang muslim. Menjalin hubungan yang baik dengan Allah (Hablum Minallah), sesama manusia (Hablum Minannas), dan lingkungan hidup (Hablum Minal Alam) adalah wujud kepribadian muslim kaffah yang menyeluruh.
Dengan menjaga keseimbangan dalam ketiga aspek ini, seorang muslim dapat hidup dengan penuh keberkahan, kedamaian, dan membawa manfaat bagi semua makhluk. Semoga kita semua senantiasa berusaha menjaga dan meningkatkan kualitas akhlak kita, baik dalam konteks individu maupun sosial, agar dapat menjadi pribadi yang kaffah sesuai dengan ajaran Islam.
Penulis : Muhamad Yazriel Imam Putra
Dosen Pengampu : Dr.H.Hamidullah Mahmud,LC,MA