Mohon tunggu...
Imam Subkhan
Imam Subkhan Mohon Tunggu... Penulis - Author, public speaker, content creator

Aktif di dunia kehumasan atau public relations, pengelola lembaga pelatihan SDM pendidikan, dan aktif menulis di berbagai media, baik cetak maupun online. Sekarang rajin bikin konten-konten video, silakan kunjungi channel YouTube Imam Subkhan. Kreativitas dan inovasi dibutuhkan untuk menegakkan kebenaran yang membawa maslahat umat. Kritik dan saran silakan ke: imamsubkhan77@gmail.com atau whatsapp: 081548399001

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Setiap Guru adalah Penggerak

1 Desember 2021   05:32 Diperbarui: 1 Desember 2021   05:39 1210
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Berangkat dari hal ini, sungguh saya menganggap bahwa semua guru adalah penggerak, merekalah yang mampu untuk mengubah wajah pendidikan Indonesia menjadi lebih humanis dan bermartabat. Pendidikan yang benar-benar berpusat pada siswa. Anak adalah subjek didik yang mampu menemukan pengetahuannya sendiri. 

Tugas guru adalah memfasilitasi dan memotivasi anak untuk lebih bersikap mandiri dan proaktif dalam setiap kegiatan pembelajaran di sekolah. Anak merasa senang, bahagia, dan merdeka dalam belajar. Guru benar-benar menjelma menjadi pendidik sejati, yang bukan saja membuka wawasan keilmuan siswa, tetapi juga menjadi contoh pembentukan karakter yang baik dan unggul.

Ketika semua guru merasa menjadi penggerak, maka mesin-mesin katalisasi transformasi pendidikan sedang bekerja dan bergerak menuju pendidikan yang lebih berkualitas dan berkemajuan. Oleh karena itu, labelisasi guru penggerak dan guru bukan penggerak hanya akan membawa kemunduran dalam dunia pendidikan. 

Padahal bangsa ini secara pelan-pelan sudah menanggalkan eksklusivisme dalam pendidikan, seperti penghapusan sekolah bertaraf internasional, program kelas akselerasi, istilah sekolah favorit, sekolah unggulan, dan label-label sekolah elit lainnya. Lalu, apakah dengan munculnya istilah sekolah penggerak dan guru penggerak akan menjadi langkah mundur? Jawabannya bisa iya, bisa tidak, tergantung kita dalam menyikapinya. (Tulisan ini pernah dimuat di Solopos edisi 1 Desember 2021)

Imam Subkhan, pembuat konten, pemerhati pendidikan tinggal di Karanganyar

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun