Seharusnya, akan lebih mudah dipahami, jika setiap kalimat mengandung satu arti. Atau lebih gampangnya satu klausa, yakni terdiri dari subjek, predikat, objek, dan tambahan keterangan atau pelengkap.
Lalu bagaimana, seharusnya membuat rumusan visi dan misi yang baik itu? Beberapa kali, saya diminta untuk membuat visi dan misi sebuah lembaga, instansi, dan perusahaan.Â
Bahkan pernah juga untuk seseorang yang hendak maju dalam pemilihan kepala desa, calon legislatif, dan calon kepala daerah. Membuat visi dan misi memang susah-susah gampang. Terkadang bagi sebagian orang, visi-misi sekadar tempelan dan pajangan di dinding. "Halah, visi cuman buat formalitas saja, yang penting kan ada." Begitu kata beberapa orang yang saya temui.
Padahal seharusnya, yang butuh visi itu bukan hanya instansi atau perusahaan saja. Setiap kita yang hidup ini, seharusnya juga punya visi ke depannya. Hidup itu perlu perencanaan, dan perencanaan itu adalah visi yang kita pegang untuk menjalani hidup. Baiklah, kita perlu memahami lagi apa arti atau makna visi. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), visi adalah pandangan atau wawasan ke depan.Â
Visi adalah kemampuan untuk melihat pada inti persoalan. Visi adalah kemampuan untuk merasakan sesuatu yang tidak tampak melalui kehalusan jiwa dan ketajaman penglihatan. Visi adalah apa yang tampak dalam khayalan atau imajinasi kita.Â
Nah itulah arti visi. Luar biasa bukan? Tentu untuk merumuskannya butuh perenungan, pemikiran, imajinasi, pendalaman hati, sekaligus pengamatan yang tajam terhadap fenomena atau inti permasalahan. Ada ahli yang mengatakan juga, bahwa visi adalah cita-cita, impian, tujuan, dan arah yang ingin dicapai oleh seseorang atau organisasi di masa depan.
Oleh karena itu, jika visi sudah terumuskan, biasanya memiliki efek jangka panjang. Artinya tidak mudah berubah dari waktu ke waktu, apalagi dalam waktu yang singkat. Meskipun sekali lagi, bahwa visi terlahir oleh manusia, sehingga tak tertutup kemungkinan juga bisa mengalami perubahan seiring dengan perubahan zaman. Tetapi jika visi sudah ditetapkan dengan pemikiran dan perenungan yang mendalam, tentu tidak mudah untuk berubah dalam waktu yang singkat.
Lalu seperti apa rumusan atau tulisan visi yang baik? Dari berbagai referensi yang saya baca, bahwa rumusan visi adalah tulisan singkat yang di dalamnya terdapat pernyataan jelas dan tidak bertele-tele, berupa cita-cita, gagasan, tujuan, dan arah sebuah organisasi yang ingin dicapai di masa mendatang (jangka panjang). Sekali lagi, yang perlu digarisbawahi bahwa visi adalah tulisan pernyataan singkat, simpel, jelas, dan mudah dipahami oleh publik, utamanya oleh para pelaku organisasi tersebut. Karena dari tulisan visi ini, bisa dijadikan slogan, moto, tagline, identitas, dan merek yang menggambarkan roh, semangat, dan garis perjuangan organisasi.
Sedangkan penjabaran dari visi atau semacam langkah-langkah untuk mencapai visi tersebut adalah melalui perumusan misi. Misi adalah langkah atau tahapan yang mencakup semua aspek untuk bisa mewujudkan visi yang telah dirumuskan. Sehingga kalimat misi lebih panjang dan terdiri dari banyak poin, karena berisi penjabaran dari cara-cara untuk mencapai visi tersebut. Dan misi ini yang kemungkinan bisa berubah dari waktu ke waktu, karena menyesuaikan perkembangan organisasi dan dinamika di masyarakat.
Bisa saya contohkan seperti ini. Semisal dalam urusan membangun keluarga. Visi keluarga saya adalah "Mewujudkan atau terwujudnya keluarga yang harmonis, produktif, penuh cinta, dan bahagia."Â