Mengenali masalah perilaku.Â
Hal ini dilakukan dengan cara Memilih salah satu masalah perilaku pada anak, Melakukan asesmen dengan menggunakan skala motivasi. Skala ini hanya untuk menskrening bukan untuk mengakses, Anak special dan memiliki kesulitan dalam berkomunikasi yaitu Ketika anak tidak memiliki kemampuan mengkomunikasikan secara verbal, maka anak bisa bertukar pesan tanpa bicara, hanya dengan gerakan agar yang dimaksud bisa kita pahami.Â
Tetapi saat guru atau teman lain mengajaknya berkomunikasi, sebaiknya tetap berbicara menggunakan lisan seperti biasanya dengan jelas, pelan dan singkat agar anak ikut belajar berkomunikasi.Â
Mengamati lingkungan kejadian (kapan, dimana, dengan siapa, mengapa dan apa yang terjadi berikutnya).Â
Mengamati lingkungan kejadian dengan menggunakan asesmen perilaku fungsional menggunakan metode ABC (antecendent, behaviour, dan consequence). Hal ini diperlukan dalam rangka menemukan maksud/penyebab dari sasaran perilaku.
Prioritas sasaran perilaku yang akan dimodifikasiÂ
Modifikasi perilaku merupakan penerapan teori belajar operant conditioning untuk mengubah perilaku. Operan conditioning ditemukan oleh dr B.F skinner mengacu pada hubungan antara kejadian di lingkungan yang berdampak pada perubahan spesifik perilaku yang ingin diubah. Menurut Skinner tingkah laku bukanlah sekedar respon terhadap stimulus, tetapi suatu tindakan yang disengaja atau operant. Operant ini dipengaruhi oleh apa yang terjadi sesudahnya. Jadi operant conditioning atau operant learning itu melibatkan pengendalian konsekuensi.
Membuat TujuanÂ
Guru perlu menentukan tujuan yang ingin dicapai dalam membuat program modifikasi perilaku yang akan diberikan kepada siswa yang dituju.Â
 e) Merencanakan strategi Â
1. Strategi guru dalam melakukan modifikasi perilaku pada siswa sebagai berikut :Â