Pada saat yang sama, kita juga punya keinginan untuk mempertahankan citra kehidupan yang bijaksana, di tengah  masyarakat yang mungkin saja sudah dirantai oleh materialisme. Tidak heran jika mereka tidak lagi berjalan dengan petunjuk batin yang murni, yang ada hanyalah pertimbangan materi, keuntungan atau kerugian finansial, dan melupakan rasha dan meninggalkan kehidupan mistis. Semakin besar kerinduan itu, semakin kuat kita terperangkap. Rumi pun menggunakan kiasan berupa hewan-hewan mulia yang dikerangkeng oleh manusia.
Berikut cukilan percakapan burung elang yang masih sedikit diingat Joy, yang sempat tergila-gila dengan puisi Rumi.
Raja mempunyai seekor burung elang,
yang terbang jauh pada suatu hari,
dan masuk ke tenda wanita tua,
yang sedang membuat gorengan tepung bumbu
untuk anak-anaknya.
"Siapa yang memeliharamu?"
tanyanya, sambil dengan cepat mengikatÂ
kaki burung elang itu. Â
Dia menggunting