Mohon tunggu...
Imam Prihadiyoko
Imam Prihadiyoko Mohon Tunggu... Jurnalis - penulis

hobi travel

Selanjutnya

Tutup

Cerbung Pilihan

Klampok: Mimpikah?

28 November 2024   06:30 Diperbarui: 28 November 2024   06:40 20
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Suara itu terdengar sangat ramah. Dan sepertinya ia cukup mengenalnya dengan baik, saat terdengar tertawanya yang agak sedikit ditahan. Apakah... jangan-jangan itu... ah nggak usah menduga-duga dulu. Ikuti saja permainannya.

Joy merasa seperti orang gila yang berbicara sendiri. Namun, ia yakin betul ia memang sedang berbicara dengan orang lain. Atau benda lain, ataukah ada makhluk berkemampuan tinggi dan menguasai kecanggihan teknologi yang luar biasa. Entahlah, semua itu masih menjadi tanda tanya besar.

Satu hal yang jela, sepertinya artefak bergambar wajah titisan Ken Dedes itu menjadi kunci penting terkait dengan semua yang terjadi hampir lima jam terakhir dalam hidupnya.

Ia pun segera mengingat, bahkan mencatat apa saja yang dilakukannya dalam lima jam terakhir itu. Ataukah semua terhubung dengan tempat duduk kayu ayah? Ataukah karena ia memikirkan suatu peristiwa, kemudian memasuki era itu. Ataukah semuanya bekerja simultan dan punya pengaruhnya satu sama lain.

Bagaimana prosedur semua itu. Joy mencoba merasionalisasi semua kejadian itu. Ia yang memang agak tak percaya dengan kemampuan atau pengalaman alam ghaib, membuatnya berfikir dengan rasional. Pasti ada penjelasan saintifik nya. Entah apa itu. Ia pun terus berusaha mencermati semua jejak dan mengikuti gerik yang dilakukannya.

Apakah mungkin itu? Aha, Joy seperti mendapatkan pencerahan. Ia seperti mendapatkan sebuah jawaban. Dan untuk menguji kebenarannya, ia akan melakukan sejumlah eksperimen kecil dengan beberapa alternatif langkah dan tahapan.

Paling tidak itu bisa menjadi jawaban awal. Tak terasa, saat ia duduk di kursi kayu itu cukup lama. Hingga terdengar azan panggilan untuk menunaikan ibadah sholat ashar.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerbung Selengkapnya
Lihat Cerbung Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun