"Dan tadi pagi, saya bertemu dengan Sri Isyana, upss," Joy keceplosan yang lanjut mendapat sorakan dari teman sekelasnya, yang memang mengenal Joy sebagai anak yang suka ngebanyol.
"Sudah cukup," teriak Pak Tarno sambil mengangkat tangan.
Ruangan kelas itu pun kembali tenang.
Pak Tarno mengungkapkan pujiannya pada Joy. "Bagus sekali, ternyata Joy masih mengingat dengan baik kisah kerajaan Medang yang saya ceritakan saat masih duduk di bangku kelas III SMP," ujarnya.
"Semua benar, kecuali bagian akhir," ujar Pak Sutarno tersenyum.
"Bagian yang menyebutkan kalau Joy bertemu dengan Sri Isyana tadi pagi," ujarnya.
Joy tiba-tiba angkat tangan, dan langsung berkata. "Saya tidak bohong pak, tadi pagi bertemu dengan seorang siswi di kelas I yang bernama Sri Isyana Kusumawardhani, dan kecantikannya mungkin tidak kalah dengan Sri Isyana Tunggawijaya," ujarnya, yang lagi-lagi memancing teriakan dan sorakan dari teman-teman sekelasnya.
"Sudah cukup," ujar Pak Tarno dengan tersenyum.
"Baikah, nanti saya juga akan melihat Sri Isyana Kusumawardhani, di kelas sebelah," ujarnya menyudahi komentar tentang Sri Isyana Kusumawardhani yang saling bersahutan.
Tiba-tiba, Sunarto yang duduk di sebelah Joy menyenggol lengannya dengan siku. "Dia sudah punya pacar belum ya, cantik ya, anak sekolah mana sebelumnya," tanyanya beruntun pada Joy.
"Joy pun hanya menjawab dengan melototkan matanya. Udah nanti aja lihat sendiri ketika istirahat," ujar Joy yang konsentrasinya terganggu saat memperhatikan Pak Tarno yang mulai bercerita tentang sejarah kerajaan di Jawa yang dimulai dari Kerajaan Madang di Jawa Timur.