"Masih," jawab Tris singkat.
"Perkenalkan, saya Sri Isyana Kusumawardhani, biasa dipanggil Hana," ujarnya sambil mengulurkan tangan.
Joy yang ada dibelakangnya pun, sontak memperhatikan dan ikut menjulurkan tangan, menyambut sapaan dan perkenalan akrab itu.
"Joy," katanya singkat.
"Kelasku di sebelah," ujarnyanya lagi, sambil berdiri kemudian beranjak hendak meninggalkan kelas itu.
Duh mati aku, matanya bulat dan bening. Aroma melatinya sangat menyegarkan, ujar Joy dalam hati.
Ia agak kaget ketika Hana berkata, "wah apa ada yang aneh dengan bajuku."
Joy, dengan gelagapan seperti kucing yang ketahuan mencuri ikan. Ia jadi salah tingkah. Joy tak tahu harus menjawab apa. Namun tak ada kata yang keluar dari bibirnya. Dengan bergumam kecil dan hampir tak terdengar orang lain ia mengatakan "matamu indah."
Hana hanya tersenyum, lalu duduk dan meletakkan tas dari kain putih, berbentuk segi empat, dengan tali tas yang cukup panjang, namun dibundel di beberapa bagian itu, di atas meja.
Joy menganggukkan kepala, lalu melanjutkan langkahnya ke pintu keluar.
Wah, dihari pertama masuk sekolah, Joy merasa sudah mendapatkan pilihan hati. Tak pernah sebelumnya dadanya bergejolak seperti ini. Ia pun gelisah, dan tak tahu ada apa yang sesungguhnya terjadi dengan dirinya. Harus diakuinya, si pemilik nama Sri Isyana Kusumawardhani memang cantik dan membuatnya kalang-kabut.