Kota desa sama  riuhnya tak jengah letusan senjata
Jess, hari ini Kamis malam, Jumat esok hari naas pengkhianat dan pengerat
Tak ada sisa waktu lagi yang tepat kita menjerat
Omong kosong dengan kiat-kiat diplomat yang muter-muter sampai kiamat Â
Sudah masanya mereka kau lumat dengan gigimu yang kuat
Kau robek istananya kita pancang istana kita
Kau tinggal bicara di corong radio pasti di dengar seantero dunia
Jess, mengapa kau tetap merunduk seperti itu?
Apakah kau tidak percaya lagi, aku serdadu pembungkam peluru?
Tentara yang setia pada panglima yang hebat dan perkasa?
Penyerang yang punya kecermatan membaca percakapan senjata?
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!