Meskipun ia telah terumumkan sebagai pemenang Pilpres AS 2024, tahapan pemilihan masih akan berlanjut ke proses dewan elektoral pada 17 Desember. Hasil pemilu AS akan secara resmi keluar oleh Senat pada 25 Desember. Trump dijadwalkan akan dilantik sebagai Presiden AS ke-47 pada 20 Januari 2025.
Di Indonesia pun juga demikian. Beberapa artis yang lolos kesenayan diantarannya adalah Dede Yusuf melalui Partai Demokrat, dan beliau lolos dengan perolehan suara 210.179 suara melalui dapil Jawa Barat II. Dani Ahmad Prasetyo melalui partai Gerindra dengan perolehan suara terbanyak kedua 134.227 suara, dia maju melalui Dapil I Jawa Timur.
Ada juga artis muda berbakat Varrel Bramasta melalui PAN, Tommy Kurniawan melalui Dapil Jawa Barat V sebagai kader PKB. Rieke Dyah Pitaloka melalui PDIP dapil Jabar VII dan masih banyak lagi yang melenggang ke senayan.
Bahkan pada Pemilukada serentak tahun 2024 ada beberapa artis yang berhasil menduduki Kepala Daerah baik di tingkat propinsi maupun ditingkat Kab./Kota. Sebut saja “si Doel” Rano Karno yang berpasangan dengan Pramono Anung dalam pilgub DKI Jakarta, beliau unggul 50,07 % suara atau 2.183 239 suara.
Di Jawa Barat, pasangan Jeje Richie dan Asep Ismali ditetapkan oleh KPU sebagai Calon Bupati terpilih dengan suara 37,77 %, mengalahkan dua rekan artis Henky Kurniawan dan Gilang Dirga.
Di Jawa Timur juga demikian. Tim Khofifah Indar Parawansa yang pada akhirnya menggandeng Emil Elistianto Dardak sebagai Cawagub juga berhasil memenangi kontestasi politik, dan tinggal menunggu pelantikan menjadi orang nomor satu di Jawa Timur.
Walaupun Emil Dardak bukanlah seorang Artis, namun beliau adalah suami dari Arumi Bachsin yang seorang artis juga.
Hal tersebut menunjukkan bahwa keikutsertaan selebritis dalam perpolitikan merupakan bentuk partisipasi politik aktif, karena para selebritis tersebut menduduki jabatan-jabatan tertentu dalam organisasi politik.
Dari segi dukungan, selebritis mengeruk dukungan terbanyak karena popularitas yang mereka miliki serta untuk eksistensi partai politik yang menaungi mereka. Seperti yang telah diketahui bersama dalam sosialisasi politik terdapat faktor eksistensi politik salah satunya popularitas tokoh partai. Hal inilah yang teraplikasi dalam wajah perpolitikan di Indonesia.
Keterpilihan dan perolehan suara para selebritis dalam panggung perpolitikan memang tidak bisa dielakkan. Kebanyakan dari pemilihan umum yang telah diselenggarakan suara kaum penghijrah (selebritis politik) ini mendapatkan suara tertinggi dibandingkan tokoh-tokoh politik lain yang cenderung sudah lama dalam hal panggung perpolitikan.
Politik praktis ini tentu saja menghasilkan interpretasi tertentu bahwa menggunakan artis sebagai calon legislatif atau calon kepala daerah lebih efektif. Hal tersebut menguntungkan kedua belah pihak antara partai politik dan para selebritis.