Fenomena selebritis politik sebenarnya telah lama bermunculan dibeberapa negara di dunia. Peran pekerja seni memberikan warna yang lain dalam perpolitikan. Panggung perpolitikan semakin ramai dan seolah-olah tak terbendung lagi.
Mungkin kita masih ingat dengan Ronald Reagen, artis Hollywood sekaligus aktifis Partai Republik. Karir politiknya berawal ketika beliau menjadi Gubernur California, pada tahun 1966. Kemudian pada tahun 1981-1989 sebagai Presiden Amerika Serikat. Dia mengawali karirnya sebagai body builder sejak berusia 15 tahun, dan menjadi Mr. Universe ketika berusia 20 tahun.
Jika kita ngefans dengan tokoh utama di film “The Terminator” yang sangat booming pada tahun 1980 an, maka kita akan teringat dengan sosok yang macho, berbadan kekar, dia adalah mantan olahragawan.
Adalah Arnold Schwarzenegger aktor Hollywood yang sudah membintagi puluhan judul film, diantaranya Hercules in New York, The Long Goodbye, The Terminator, Commando dan masih banyak lagi.
Pada akhirnya pada tahun 2003, dia terjun ke dunia politik dengan mendeklarasikan diri sebagai calon Gubernur California untuk melawan Cruz Bustamante dari Partai Demokrat. Dan ternyata Arnold mampu memanfaatkan ketenarannya untuk mendulang suara dia berhasil menjadi pemenangnya. Beliau menjadi Gubernur California 2 periode.
Begitu juga dengan Donal Trump, sebelum menjadi presiden Amerika Serikat ke 45, beliau adalah seorang pengusaha dan selebirtas TV. Pada tahun 2003, ia menjadi co-producer dan menjadi cameo dalam sejumlah film seperti Home Alone 2, Lost in New York, Zoolander, dan Two Weeks Notice.
Donald Trump berhasil meraih kembali kemenangan dalam Pemilihan Presiden Amerika Serikat 2024. Mantan Presiden ini berhasil mengalahkan pesaing utamanya, Kamala Harris, dalam kontestasi yang penuh ketegangan dan dinamika politik yang sengit.
Menurut hasil penghitungan cepat oleh The New York Times, ia memperoleh 70.700.924 suara populer, sementara calon dari Partai Demokrat, Kamala Harris, mengumpulkan 65.846.569 suara.
Dalam hal suara elektoral, Trump meraih 277 suara dari total 538 suara elektoral, sedangkan Harris hanya mendapatkan 224 suara elektoral.
Dalam sistem pemilihan presiden AS, calon yang memperoleh minimal 270 suara elektoral akan keluar sebagai pemenang. Dengan demikian, seorang calon presiden bisa saja menang meski kalah dalam perolehan suara populer (popular vote).
Dengan hasil ini, Trump berhasil memenangkan Pilpres AS 2024 dengan meraih suara populer dan suara elektoral terbanyak. Hasil tersebut menjadikannya sebagai presiden terpilih AS.