alkisah
maka tersebutlah sebuah gegap gempita pada pagi
meriwayatkan segala hal ihwal semangat lengkingan cerita
mendera cerewetnya tangkai timur yang ditenggeri matahari
dan sebentar lagi akan sampai
tapi bukan di akhir
cahaya bukan sekedar menghilangkan gelap
tapi
untuk mengajari
tentang
pentingnya keber ada an bayangan
diam yang menyanyi
hening yang berbunyi
hilang yang kembali
lalu menjadi tubuh
bulan yang hening
bulan yang dingin...
bulan yang berlabuh
maka senyap pula angin menelisik dingin ditiap bilangan kalbu
menunggu abjad berjama'ah ditiap khusyuknya
senyap mungkin akan selalu menenangkan gigil
gigil yang tiap waktu menyusup dalam dekap
namun
selimut yang mengalung dileher akan selalu mengusirnya
menjauh
menjauh dari senyum
kemudian membisik sayup ketelinga berselimut awan
melayarkan bulan pada hangat kumandang tawa
kemudian bersama menunggu senyum yang memahami
memahami sentuh
peluk yang tak mengering
bahkan mungkin tak akan pernah mengering
sekuntum puisi harum pada linangan bulan
yang akan selalu membasahinya
Kedalaman malam
kedalaman kata
kedalaman nafas
mengendarai angin pada pendakian degub jantung yang kian laju
di pesisir waktu
yang telah mengapung layarkan cerita yang telah menubuh
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H