namun
selimut yang mengalung dileher akan selalu mengusirnya
menjauh
menjauh dari senyum
kemudian membisik sayup ketelinga berselimut awan
melayarkan bulan pada hangat kumandang tawa
kemudian bersama menunggu senyum yang memahami
memahami sentuh
peluk yang tak mengering
bahkan mungkin tak akan pernah mengering
sekuntum puisi harum pada linangan bulan
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!