Mohon tunggu...
Ilma yatul ulen Ilma
Ilma yatul ulen Ilma Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Hobi saya itu rebahan atau scroll tiktok, mahasiswa universitas muhamadiyah Mataram

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Teori Jean Piaget dan Lev Vygotsky

17 Oktober 2024   12:03 Diperbarui: 17 Oktober 2024   12:36 11
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Teori Jean Piaget dan Lev Vygotsky merupakan dua pendekatan penting untuk memahami perkembangan anak dalam kehidupan sosial. Piaget menekankan pentingnya peran pengalaman langsung dalam pembentukan kognisi anak, sedangkan Vygotsky menekankan pengaruh lingkungan sosial terhadap perkembangan anak.

Teori Sosiokultural Vygotsky didasarkan pada keyakinannya bahwa anak-anak belajar melalui interaksi sosial, bahasa, dan budaya dalam pengalaman mereka. Vygotsky percaya bahwa anak-anak membutuhkan interaksi sosial untuk membangun proses bahasa, dan melalui proses bahasa ini, mereka mengembangkan perangkat mental untuk belajar. 

Norma sosial memengaruhi apa yang akan mereka pelajari dan bagaimana mereka akan berkembang. Aspek budaya juga akan memengaruhi proses kognitif anak-anak.

Teori Piaget

Piaget mengembangkan teori Perkembangan Kognitif yang berfokus pada bagaimana anak-anak bergerak melalui tahap-tahap perkembangan. Tahap-tahap ini menggambarkan bagaimana anak-anak berkembang berdasarkan pengetahuan yang akan mereka peroleh berdasarkan pengalaman dan tingkat kedewasaan mereka. Piaget mengasumsikan beberapa hal tentang proses belajar anak-anak.

1.Memperoleh pengetahuan merupakan proses yang berkelanjutan.

2.Anak-anak akan membangun ide-ide mereka sendiri berdasarkan pengetahuan yang telah mereka miliki yang dapat mereka kembangkan. Anak-anak menggunakan skema .

3.Anak-anak memperoleh dan menemukan pengetahuan melalui interaksi dengan lingkungan. Anak-anak adalah pembelajar aktif yang belajar melalui praktik.

4.Pengetahuan dan perkembangan anak terjadi secara bertahap.

Vygotsky berpendapat bahwa bicara merupakan alat psikologis utama dalam perkembangan berpikir anak. Seiring bertambahnya usia dan perkembangan anak, kemampuan bicara dasar mereka menjadi lebih kompleks.

Teori Vygotsky dipandu oleh enam asumsi utama:

1.anak-anak berkembang melalui percakapan informal dan formal dengan orang dewasa

2.Beberapa tahun pertama kehidupan sangat penting bagi perkembangan, karena pada masa ini pemikiran dan bahasa menjadi semakin mandiri

3.Aktivitas mental yang kompleks dimulai sebagai aktivitas sosial dasar

4.anak-anak dapat melakukan tugas yang lebih sulit dengan bantuan individu yang lebih maju

5.tugas yang menantang meningkatkan pertumbuhan perkembangan kognitif

6 bermain itu penting dan memungkinkan anak untuk mengembangkan kemampuan kognitif mereka

*Vygotsky dan Perancah Pembelajaran*

Perancah instruksional adalah metode pembelajaran terbimbing yang membantu siswa belajar dengan memasangkannya dengan seorang pendidik. Pendidik harus memiliki pengalaman yang lebih banyak dengan tugas atau proses daripada siswa, tetapi mereka juga harus memiliki pemahaman tentang tingkat siswa dan bagaimana mereka dapat mengatasi tingkat ini.

Teknik untuk perancah instruksional dapat mencakup penggunaan alat bantu visual (seperti diagram), memberikan contoh, bekerja secara individual dengan siswa, dan memberikan umpan balik. Tujuan dari perancah adalah untuk menciptakan lingkungan di mana siswa merasa nyaman mengajukan pertanyaan hingga mereka dapat melakukan keterampilan tersebut tanpa bantuan apa pun.

Manfaat perancah meliputi:

*Memotivasi pelajar dengan membantu mereka melalui aspek tugas yang mereka alami kesulitan

*Meminimalkan rasa frustrasi bagi pelajar

*Memberikan pengalaman belajar yang lebih cepat

 *Fungsi Mental Dasar*

Teori perkembangan anak Vygotsky mengacu pada empat "fungsi mental dasar" sebagai kemampuan bawaan yang kita miliki sejak lahir. Keempatnya adalah:

*Perhatian

*Sensasi

*Persepsi

*Ingatan

Kemampuan ini kemudian dikembangkan menjadi 'fungsi mental yang lebih tinggi' melalui interaksi sosial dengan komunitas kita.

Vygotsky juga menciptakan istilah 'alat adaptasi intelektual', yang merujuk pada strategi pemecahan masalah dan cara berpikir yang diinternalisasi anak-anak dengan mengamati dan berinteraksi dengan anggota masyarakat yang lebih berpengetahuan. Budaya yang berbeda mencontohkan alat adaptasi intelektual yang berbeda karena dipengaruhi oleh keyakinan dan nilai-nilai budaya masing-masing.

*Pengaruh Sosial dan Perkembangan Kognitif*

Vygotsky percaya bahwa belajar merupakan proses aktif, bukan proses alami atau pasif.iya mengatakan bahwa anak-anak terlibat dalam pembelajaran dan penemuan mereka sendiri, tetapi perkembangan mereka terjadi dalam konteks interaksi sosial, bukan secara mandiri atau terisolasi.

Vygotsky juga menyoroti pentingnya pembelajaran yang dipandu oleh seorang pendidik atau guru. Teknik yang digunakan oleh guru untuk melibatkan anak, seperti mengerjakan tugas sendiri sebagai contoh atau memberikan instruksi lisan disebut sebagai dialog kooperatif atau kolaboratif menurut teori Vygotsky.

Proses pembelajaran akan terjadi ketika anak memahami informasi, menyerapnya dan kemudian menggunakannya untuk membimbing kinerja mereka sendiri.

Contoh pembelajaran terbimbing ini adalah jika seorang anak diberi teka-teki sudoku untuk diselesaikan. Seorang guru atau mentor mungkin menyarankan strategi tertentu kepada anak tersebut, seperti menyingkirkan tempat-tempat yang memungkinkan setiap angka berada berdasarkan posisi horizontal dan vertikal angka tersebut, atau menulis kemungkinan pilihan di sudut kotak dengan pensil untuk menyingkirkan kemungkinan-kemungkinan. 

Guru juga dapat mendorong anak untuk mengajukan pertanyaan dan memberikan petunjuk ketika mereka hampir menemukan jawaban yang benar. Ketika anak mengembangkan tingkat kompetensi yang lebih tinggi, guru mengurangi pengaruh mereka.

Teknik ini juga sangat umum dalam olahraga, di mana seorang pelatih atau rekan yang lebih cakap sering kali akan menunjukkan keterampilan tersebut sebelum meminta siswa melakukannya sendiri. Misalnya, jika seorang guru sepak bola sedang mengajar siswa cara menggiring bola melewati serangkaian kerucut, ia mungkin akan melakukan keterampilan ini terlebih dahulu sendiri untuk memberi contoh kepada siswa.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun