Mohon tunggu...
Ilma Susi
Ilma Susi Mohon Tunggu... Guru - Pegiat Literasi
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Islam Rahmatan Lil Alamin

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan

Pangan Murah di Negeri Gemah Ripah, Mungkinkah?

11 Desember 2023   05:04 Diperbarui: 11 Desember 2023   06:30 115
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Image: CNBCIndonesia.com

Stabilisasi Harga dan Pangan   dalam Islam

Rasanya, rakyat kian muak dengan rusaknya sistem yang menimpakan penderitaan. Justru  penerapan sistem kapitalisme yang menjadi akar masalah, menghasilkan  tata kelola yang salah serta  penguasa abai.  Sudah selayaknya sistem yang usang ini ditinggalkan. Di sisi lain Islam  menawarkan konsep kepemimpinan yang menyeluruh, yang penerapannua terbukti mampu mewujudkan kesejahteraan rakyat. Mengapa demikian, beberapa alasan berikut jawabannya.

Pertama, Islam akan mengembalikan fungsi  negara, yaitu sebagai  penanggung jawab (raa'in) dan pelindung rakyat (junnah). Fungsi strategis ini hanya ada pada sistem pemerintahan islam. Di sisi lain,  sistem pemerintahan demokrasi  memustahilkan kedua fungsi ini berjalan.

Rasulullah saw. menegaskan dalam sabdanya, "Imam (Khalifah) raain (pengurus rakyat) dan ia bertanggung jawab terhadap rakyatnya." (HR Ahmad, Bukhari).

Juga sabdanya yang lain, "Khalifah (kepala negara) itu laksana perisai tempat orang-orang berperang di belakangnya dan berlindung kepadanya." (HR Muslim).

Dari hadis di atas jelas bahwa penguasa adalah pihak yang paling bertanggung jawab menjamin seluruh kebutuhan rakyatnua, terutama kebutuhan primer. Kadar pemenuhan kebutuhan ini adalah secara layak bagi setiap orang.

Terkait dengan fungsi penanggungjawab, islam memastikan agar seluruh kaum lelaki dewasa memperoleh pekerjaan layak sehingga ia mampu memenuhi kebutuhan keluarganya dengan baik. Islam juga memastikan bahwa pemerintah wajib melindungi warganya, termasuk ancaman hegemoni ekonomi. 

Kedua, berkait tata kelola ekonomi dan  pemerintahan. Islam menjadikan negara berperan penting dalam menjaga stabilitas harga. Negara menjamin produksi pertanian dalam negeri berjalan optimal,  dengan dukungan pada  rakyat termasuk petani.

Ketiga, penerapan sistem  sanksi secara tegas bagi siapa saja yang melakukan kecurangan. Bagi pelaku penimbunan,  riba, kartel dilarang dan pelakunya diberikan sanksi.  

Harapan terwujudnya pangan murah akan sia-sia  selama sistem ekonominya dalam corak kapitalistik neoliberal. Sistem ini yang justru menjadikan negeri yang gemah ripah loh jinawi ini rakyatnya menjadi tidak sejahtera. Menjadi kebutuhan yang mendesak untuk diterapkan  sistem ekonomi Islam  agar ekonomi stabil, harga-harga berbagai kebutuhan terjangkau, keberkahan dan kesejahteraan dapat terwujud.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun