Mohon tunggu...
ILHAM SUMARGA
ILHAM SUMARGA Mohon Tunggu... Guru - Buruh Pendidik

Sebuah celotehan dalam tulisan~

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Pilihan

B29, Negeri di Atas Awan

14 Agustus 2019   07:15 Diperbarui: 14 Agustus 2019   09:28 404
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Alhamdulillah, bersyukur kepada Tuhan yang mana kuasa. Setelah sekian lama beraktifitas dengan kegiatan mengajar dan kuliah, di hari selasa. 13 Agustus 2019, saya dan noe bisa berlibur di B29, Negeri di Atas Awan.

B29 sendiri berlokasi di Desa Argosari, Kecamatan Senduro, Kabupaten Lumajang. Dan liburan kemarin kami di bantu dengan menggunakan GPS dari maps di gawai. 

Karena memang, liburan di B29 baru pertama kali. Jadi maklum, apabila masih minim pengetahuan tentang jalan yang di tempuh dari tempat berangkat sampai ke lokasi.

Kami berangkat dari Malang pada hari senin, 12 Agustus 2019, pukul 12.00 waktu setempat. Start awal memulai pertualangan kali ini ditemani dengan kendaraan bermotor supra x 125 tahun 2013. 

Seperti ritual awal kami sebelum berpertualang, harus mencari referensi dari google. Dan banyak ulasan yang hematnya menyebutkan: bisa menggunakan kendaraan roda dua.

Perjalanan dari Malang bisa di tempuh banyak jalur, bisa mencoba jalur dari selatan, utara, ataupun dari arah lawang. Kemarin, kami mencoba melewati jalur di lintas selatan Malang. Rute di jalur lintas selatan memang berkelok, akan tetapi memiliki kesan menarik jika kita ingin menikmati suasana desa di ketinggian perbukitan.

Perjalanan untuk sampai ke B29 memang tidak begitu sulit. Tetapi dari perjalanan kami kemarin, waktu yang di pakai sangat lama. Akhirnya tiba di kecamatan Senduro tepat pukul 17.45 waktu setempat. Dengan terpaksa kami menenangkan diri di indomart terakhir disana.

Perjalanan kami sempat makan mie ayam dan bakso di daerah dampit, kabupaten Malang. Dan banyak berhenti untuk istirahat, oleh karenanya lebih banyak memakan waktu untuk tiba ke lokasi wisata B29. 

Setiap perjalanan, memiliki cerita yang berbeda. Setelah pukul 18.00 waktu setempat, kami berangkat ke masjid terdekat dari indomart terakhir di kecamatan Senduro. Setelah agak tenang, dan mencari informasi dari beberapa warga setempat disana, dapat kami simpulkan bahwa: lajur arah Senduro sampai ke B29 aman.

Kami mencoba nekat, walaupun dengan kondisi yang lumayan lelah, dan kami pun mencoba menerobos kegelapan malam. Dan di jarak kurang lebih 15 km dari indomart terakhir, suasana mulai berkabut. Awalnya kami resah, karena takut kejadian tidak menyenangkan terjadi, seperti jatuh di tipi jurang. 

Sekedar tips bagi pejalan yang ingin liburan di B29, usahakan jika ingin camp diatas, sampailah sebelum matahari tenggelam. Sebab, perjalanan di malam hari bukan lah solusi yang bijak. Sangat beresiko, ditambah lagi dengan kabut tebal, dan jalan minim penerangan. Karena pemukiman warga yang sudah tidak ada lagi.

Setelah berpikir cukup taktis, akhirnya kami turun untuk mencari home stay yang dekat di kecamatan Senduro. Singkatnya, kami dapat home stay di rumah-rumah warga. Dengan harga yang relatif cukup murah, kisaran 55 ribu-100 ribu rupiah. Dan kami kemarin menyewa 2 kamar untuk home stay.

Perjalanan pun kami tutup di hari senin, 12 Agustus 2019. 

Esok paginya, pukul 4.00, kami langsung merumput ke lokasi wisata B29, Negeri di Atas Awan. Perjalanan semalam yang berkabut, di pagi hari berbeda, sangat sepi, sejuk, dan indah. 

Hampir mayoritas kehidupan di kaki gunung bromo beragama islam, sehingga lantunan sholawat tarhim berkumandang sepanjang perjalanan. Setidaknya itu membuat pikiran dan batin saya tenang, daripada perjalanan nekat semalam.

Kurang lebih 1 jaman kami tiba di wisata B29, Negeri di Atas Awan. Karena belum ada cahaya yang cukup, jadi foto di pagi hari tidak bisa kami bidik. Dan, kami langsung lanjut lurus untuk lekas sampai di wisata B29, Negeri di Atas Awan.

Perjalanan untuk tiba dilokasi sangat mulus, semuanya di cor,dan nyaris mudah untuk dilewati. Meskipun di beberapa titik masih ada perbaikan, tapi secara keseluruhan infrastruktur sangat baik.

Setelah menanjak cukup panjang, sepeda motor supra x 125 pun mulai tidak bertenaga lagi. Mungkin karena kelewatan panas, dan lama dalam perjalanan. Dan akhirnya saya mencoba untuk istirahat, kurang lebih 3-5 menit.

Akhirnya, si noe di bantu naik ojek. Memang cukup curam dan panjang, sehingga saya memilih untuk naik ojek untuk sampai ke lokasi wisata B29, Negeri di Atas Awan.

Biaya yang dikeluarkan relatif cukup bersahabat dengan kantong, tiket masuk hanya 5ribu rupiah per orangnya. Dan saya parkirkan motor supra x 125, sebab sudah tidak bertenaga lagi, dan jika dipaksakan takut rusak. Ongkos parkir roda 2 pun standart, yakni 5 ribu rupiah. Akhirnya, kami memilih untuk menggunakan jasa ojek.

foto: dokumen pribadi
foto: dokumen pribadi
Biaya yang di patok oleh tukang ojek, untuk sampai ke wisata B29, Negeri di Atas Awan senilai 75 rupiah, Pulang-Pergi. Berhubung kemarin kami tiba di loket masuk masih pagi, jadi dikasih potongan harga, yakni 60 ribu untuk 2 orang dan 2 kendaraan. Perlu di ingat, tidak boleh menggunakan motor matic untuk ke atas puncak wisata B29, Negeri di Atas Awan.

foto: silviana noerita
foto: silviana noerita
Dari pintu masuk ke Puncak wisata B29, Negeri di Atas Awan sudah di paving. Jadi, buat kalian yang punya kendaraan roda 2, masih bertenaga, silakan tancap langsung ke atas puncak.

Kurang lebih 10 menit, kami tiba di puncak wisata B29, Negeri di Atas Awan. Dan selebihnya kami tracking berjalan kaki. 

foto: silviana noerita
foto: silviana noerita
Sesungguhnya, nikmat Tuhan manakah yang engkau dustakan? Tidak bisa terkata-kata tentang apa yang sudah kami nikmati secara langsung dari ketinggian wisata B29, Negeri di Atas Awan. Hanya bisa berkata, subhanallah :)

Dari jam 5 pagi sampai jam 7 pagi, kami puas-puaskan menikmati pemandangan indah wisata B29, Negeri di Atas Awan. 

foto: silviana noerita
foto: silviana noerita
Ada dua spot foto yang bisa kita abadikan dari ketinggian wisata B29, Negeri di Atas Awan. Bisa dari timur, yang langsung tersorot indahnya sunset dan sebelah barat, yang langsung melihat indahnya pegunungan bromo di atas ketinggian.

foto: dokument pribadi
foto: dokument pribadi
Sesampainya di puncak wisata B29, Negeri di Atas Awan, kita langsung mempersiapkan kamera terbaik, sebab moment ini mungkin tidak terulang 2 kali. 

foto: silviana noerita
foto: silviana noerita
Dan di bulan Agustus adalah musim kemarau, jadi sangat baik untuk berlibur ke wisata B29, Negeri di Atas Awan. Meskipun dinginnya menusuk sampai ke tulang, tapi semuanya terbayar~

Kemarau membuat rumput diatas menguning, tapi menjadikan ciri eksotisme sendiri, dan indah pula untuk di abadikan.

foto: silviana noertia
foto: silviana noertia
Perlengkapan yang perlu disiapkan tidak terlalu rumit, yang jelas jaket, kaos kaki, kaos tangan, dan masker. Itu saja sudah cukup, jika kalian ingin liburan ke wisata B29, Negeri di Atas Awan, dan malas membawa makanan, tidak perlu khawatir, sebab di atas sudah ada penjual makanan.

foto: silviana noerita
foto: silviana noerita
Perjalanan pulang pun kami coba tracking berjalan kaki, dari puncak wisata B29, Negeri di Atas Awan sampai ke loket itu membutuhkan waktu kurang lebih 30 menit. Dan ini sangat relatif dari kecepatan cara berjalannya, dan kami kemarin santai, bahkan banyak istirahatnya, jadi lebih banyak waktu yang digunakan.

foto: silviana noerita
foto: silviana noerita
Setibanya di loket masuk, kami beristirahat sejenak, dan kemudian pulang. Dalam perjalanan, motor supra x 125 mengalami blong. Jadi ini pelajaran buat teman-teman yang ingin ke sini, untuk tidak menggunakan motor matic, karena jika rem blong banyak kecelakaan dan meninggal.

Setelah saya cek, ternyata blongnya rem belakang supra x 125 dikarenakan cakramnya yang terlalu panas. Akhirnya saya menyiram cakram depan dan belakang dengan air, dan benar, air yang saya siramkan di cakram rem belakang langsung mendidih.

Tapi semuanya tidak menjadi kendala, dan memang motor saya sangat terawat, blongnya rem murni karena proses kimia dan fisika. Jadi setelah di beri air langsung kembali normal.

Alhamdulillah, perjalanan kami selamat, lancar, dan sekarang mulai beraktifitas normal kembali. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun