Alhamdulillah, bersyukur kepada Tuhan yang mana kuasa. Setelah sekian lama beraktifitas dengan kegiatan mengajar dan kuliah, di hari selasa. 13 Agustus 2019, saya dan noe bisa berlibur di B29, Negeri di Atas Awan.
B29 sendiri berlokasi di Desa Argosari, Kecamatan Senduro, Kabupaten Lumajang. Dan liburan kemarin kami di bantu dengan menggunakan GPS dari maps di gawai.Â
Karena memang, liburan di B29 baru pertama kali. Jadi maklum, apabila masih minim pengetahuan tentang jalan yang di tempuh dari tempat berangkat sampai ke lokasi.
Kami berangkat dari Malang pada hari senin, 12 Agustus 2019, pukul 12.00 waktu setempat. Start awal memulai pertualangan kali ini ditemani dengan kendaraan bermotor supra x 125 tahun 2013.Â
Seperti ritual awal kami sebelum berpertualang, harus mencari referensi dari google. Dan banyak ulasan yang hematnya menyebutkan: bisa menggunakan kendaraan roda dua.
Perjalanan dari Malang bisa di tempuh banyak jalur, bisa mencoba jalur dari selatan, utara, ataupun dari arah lawang. Kemarin, kami mencoba melewati jalur di lintas selatan Malang. Rute di jalur lintas selatan memang berkelok, akan tetapi memiliki kesan menarik jika kita ingin menikmati suasana desa di ketinggian perbukitan.
Perjalanan untuk sampai ke B29 memang tidak begitu sulit. Tetapi dari perjalanan kami kemarin, waktu yang di pakai sangat lama. Akhirnya tiba di kecamatan Senduro tepat pukul 17.45 waktu setempat. Dengan terpaksa kami menenangkan diri di indomart terakhir disana.
Perjalanan kami sempat makan mie ayam dan bakso di daerah dampit, kabupaten Malang. Dan banyak berhenti untuk istirahat, oleh karenanya lebih banyak memakan waktu untuk tiba ke lokasi wisata B29.Â
Setiap perjalanan, memiliki cerita yang berbeda. Setelah pukul 18.00 waktu setempat, kami berangkat ke masjid terdekat dari indomart terakhir di kecamatan Senduro. Setelah agak tenang, dan mencari informasi dari beberapa warga setempat disana, dapat kami simpulkan bahwa: lajur arah Senduro sampai ke B29 aman.
Kami mencoba nekat, walaupun dengan kondisi yang lumayan lelah, dan kami pun mencoba menerobos kegelapan malam. Dan di jarak kurang lebih 15 km dari indomart terakhir, suasana mulai berkabut. Awalnya kami resah, karena takut kejadian tidak menyenangkan terjadi, seperti jatuh di tipi jurang.Â
Sekedar tips bagi pejalan yang ingin liburan di B29, usahakan jika ingin camp diatas, sampailah sebelum matahari tenggelam. Sebab, perjalanan di malam hari bukan lah solusi yang bijak. Sangat beresiko, ditambah lagi dengan kabut tebal, dan jalan minim penerangan. Karena pemukiman warga yang sudah tidak ada lagi.
Setelah berpikir cukup taktis, akhirnya kami turun untuk mencari home stay yang dekat di kecamatan Senduro. Singkatnya, kami dapat home stay di rumah-rumah warga. Dengan harga yang relatif cukup murah, kisaran 55 ribu-100 ribu rupiah. Dan kami kemarin menyewa 2 kamar untuk home stay.
Perjalanan pun kami tutup di hari senin, 12 Agustus 2019.Â
Esok paginya, pukul 4.00, kami langsung merumput ke lokasi wisata B29, Negeri di Atas Awan. Perjalanan semalam yang berkabut, di pagi hari berbeda, sangat sepi, sejuk, dan indah.Â
Hampir mayoritas kehidupan di kaki gunung bromo beragama islam, sehingga lantunan sholawat tarhim berkumandang sepanjang perjalanan. Setidaknya itu membuat pikiran dan batin saya tenang, daripada perjalanan nekat semalam.
Kurang lebih 1 jaman kami tiba di wisata B29, Negeri di Atas Awan. Karena belum ada cahaya yang cukup, jadi foto di pagi hari tidak bisa kami bidik. Dan, kami langsung lanjut lurus untuk lekas sampai di wisata B29, Negeri di Atas Awan.
Perjalanan untuk tiba dilokasi sangat mulus, semuanya di cor,dan nyaris mudah untuk dilewati. Meskipun di beberapa titik masih ada perbaikan, tapi secara keseluruhan infrastruktur sangat baik.
Setelah menanjak cukup panjang, sepeda motor supra x 125 pun mulai tidak bertenaga lagi. Mungkin karena kelewatan panas, dan lama dalam perjalanan. Dan akhirnya saya mencoba untuk istirahat, kurang lebih 3-5 menit.
Akhirnya, si noe di bantu naik ojek. Memang cukup curam dan panjang, sehingga saya memilih untuk naik ojek untuk sampai ke lokasi wisata B29, Negeri di Atas Awan.
Biaya yang dikeluarkan relatif cukup bersahabat dengan kantong, tiket masuk hanya 5ribu rupiah per orangnya. Dan saya parkirkan motor supra x 125, sebab sudah tidak bertenaga lagi, dan jika dipaksakan takut rusak. Ongkos parkir roda 2 pun standart, yakni 5 ribu rupiah. Akhirnya, kami memilih untuk menggunakan jasa ojek.
Kurang lebih 10 menit, kami tiba di puncak wisata B29, Negeri di Atas Awan. Dan selebihnya kami tracking berjalan kaki.Â
Dari jam 5 pagi sampai jam 7 pagi, kami puas-puaskan menikmati pemandangan indah wisata B29, Negeri di Atas Awan.Â
Kemarau membuat rumput diatas menguning, tapi menjadikan ciri eksotisme sendiri, dan indah pula untuk di abadikan.
Setelah saya cek, ternyata blongnya rem belakang supra x 125 dikarenakan cakramnya yang terlalu panas. Akhirnya saya menyiram cakram depan dan belakang dengan air, dan benar, air yang saya siramkan di cakram rem belakang langsung mendidih.
Tapi semuanya tidak menjadi kendala, dan memang motor saya sangat terawat, blongnya rem murni karena proses kimia dan fisika. Jadi setelah di beri air langsung kembali normal.
Alhamdulillah, perjalanan kami selamat, lancar, dan sekarang mulai beraktifitas normal kembali.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H